Tugas Individu


LAPORAN WAWANCARA KEWIRAUSAHAAN DENGAN PAK SUMADI
PENGUSAHA KOST-KOSTAN, WARTEG DAN JAJANAN
Laporan ini Disusun guna Mememenuhi Tugas Kewirausahaan
Dosen Pengampu Pak Noor Saif Muhammad









Disusun Oleh :
Agus Suroto (10680034)
Pendidikan Biologi



FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN






A.    TUJUAN
1.      Menambah wawasan dalam berwirausaha.
2.      Memberikan gambaran tentang hal-hal yang terkait dengan wirausaha.
3.      Melaksakan tugas dosen, guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan.

B.     DASAR PEMIKIRAN
“Kesuksesan adalah pertemuan antara kesempatan dengan kesiapan”. Layaknya kutipan tersebutlah yang sesuai sebagai kalimat dasar yang memotivasi saya dalam melaksanakan tugas ini. Karena, kesempatan seseorang memperoleh peluang untuk menjadi sukses tidak datang hanya sekali, bahkan jika hendak menghitungnya niscaya angka pun tidak mampu untuk dijadikan sebagai patokan dalam mengukurnya, seperti kata Allah SWT dalam Al Qur’an :
Maka nikmat Tuhanmu yang mana kah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar Rahman : 71).
Setidaknya perkataan Allah SWT tersebut dapat dijadikan sebagai acuan kita dalam bertindak, bahwa Allah SWT telah memberi segala nikmat yang berlimpah kepada kita, dan sudah sewajarnya bagi kita untuk mensyukuri hal tersebut. Salah satu cara bersyukurnya  bisa diwujudkan dalam bentuk usaha kita dalam memanfaatkan setiap rahmat yang Tuhan berikan kepada kita.   
Berkaitan dengan hal tersebut dalam dunia kewirausahaan sesuatu (rahmat)  yang dianggap tidak mungkin untuk dijadikan sebagai peluang usaha, bisa menjadi mungkin ketika kita mau memanfaatkannya dengan baik.  Dan sebaliknya, jika peluang yang datang itu tidak pernah bisa disikapi dengan baik, maka itu hanya akan menghantarkan kita pada kegagalan yang berujung pada penyia-nyiaan kesempatan.
Oleh karena itulah,  sebagai  modal melangkah dalam menjalani waktu, saya berinisiatif memilih wawancara dengan Pak Sumadi yaitu seorang pengusaha kos-kostan di tiga tempat yang berbeda (Pedak baru, Gendeng/Timoho, dan Papringan) yang menyambi usaha lainnya, seperti warteg dan menjual jajan, guna memberikan  gambaran-gambaran tentang hal-hal yang harus diputuskan dan dilakukan dengan cepat, cerdas, cermat dan tepat ketika datang kesempatan yang akan mengantarkan saya menuju kesuksesan. Alias  “Bersedia dan siap sebelum berperang“.





















BAB II
ISI
A.    NAMA USAHA DAN JENIS USAHA
1.      Usaha Kost-kostan
Usaha kost-kotsan merupakan salah satu jenis usaha dalam bidang jasa, karena dalam usaha ini Pak Sumadi menyewakan bangunan yang telah dididirkannya yakni dalam bentuk kamar kepada para penyewa kamar yang kebanyakan adalah mahasiswa.
2.      Usaha Warteg
Usaha warteg merupakan salah satu jenis usaha produksi, karena dalam usaha ini Pak Sumadi harus mengolah terlebih dahulu bahan-bahan mentah yang di dapatkannya dari pasar yang kemudian baru akan dijual dalam bentuk makanan atau sudah dalam bentuk jadi, yaitu berupa makanan. 
3.      Usaha Jajanan, dll.
Usaha jajanan merupakan salah satu jenis usaha perdagangan, karena dalam usaha ini Pak Sumadi sekedar menjual barang dagangan yang didapatnya dari hasil pembeliannya dipasar atau di pusat perbelanjaan yang menjual barang dagangan tersebut, seperti supermarket, tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum menjualnya.

B.     BIODATA PEMILIK USAHA
Biodata pemilik usaha terlampir I.
  
C.    DESKRIPSI USAHA
1.      Usaha Kost-kostan
Usaha kost-kostan Pak Sumardi berada di tiga tempat yang berbeda, yaitu di Pedak Baru, Gendeng / Timoho dan Papringan.
Kostan-kostan yang berada di Pedak Baru, tepatnya yaitu di Kabupaten Bantul, Kecamatan Bangun Tapan, Kelurahan Bangun Tapan, Kampung Pedak Baru , Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07 kode Pos 55198, di dirikan pada 5 Juli 1997 yang  beri nama Wisma Shinchan yang di ambil dari salah satu tokoh film kartun yang dinamai oleh anak-anak kost itu sendiri. Kostan ini menghadap ke arah barat, dan letaknya cukup dekat dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, yakni berada di sebelah timur Universitas.
Kostan ini memiliki 3 (tiga) lantai dengan 26 kamar tidur dan 4 kamar mandi dengan harga tiap kamar tidur adalah Rp 1.200.000,00 per tahunnya di tambah Rp 25.000,00 per bulan untuk biaya listriknya. Di lantai 1 terdapat 12 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Di lantai satu inilah Pak Sumadi menjajakan makanannya atau usaha wartegnya dan jajanannya. Di lantai satu ini juga Pak Sumadi tinggal bersama istri dan anaknya.  Di lantai 2 (dua) terdapat 14 kamar tidur, 2 kamar mandi, dan 1 mushola. Sedangkan lantai 3  adalah tempat untuk menjemur pakaian, sehingga para penghuni kost bisa menyuci sendiri dan menjemur pakaiannya di lantai 3 ini.
Kost-kostan ke dua, berada di Gendeng / Timoho tepatnya di Jalan Tri Darma Nomor 158 Gondokusumo yang didirikan pada tanggal 1 Juli 2009 dan merupakan kostan terkahir yang dibangun oleh Pak Sumadi. Kostan ini memiliki 8 kamar tidur dan 2 kamar mandi dengan harga tiap kamar tidur daalah Rp 1.500.000,00 per tahun di tambah Rp 25.000,00 per bulan untuk biaya listriknya. Kostan ini hanya terdiri dari satu lantai. Kostan ini diberi nama Wisma Farmasi oleh anak kost itu sendiri. Kostan ini menghadap ke barat yang letaknya cukup dekat dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, yakni disebelah selatan Universitas.
Kostan yang terakhir adalah kostan yang berada di Papringan atau tepatnya di Jalan Legi Nomor 15 B, yang letaknya juga cukup dekat dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta  yakni di sebelah utara Universitas. Kostan ini merupakan kostan kedua yang di bangun oleh Pak Sumadi setelah kostan pertamanya yang berada di Pedak Baru, yaitu didirikan pada tanggal 20 Januari 2005. Kostan ini memiliki 4 kamar tidur dan kamar mandi dengan harga tiap kamar tidurnya adalah Rp 1.750.000,00 per tahunnya di tambah Rp 25.000,00 per bulan untuk biaya listrik.

2.      Usaha Jajanan, dll.
Usaha ini berada di lantai 1 (satu) kostan pertama yaitu kostan yang berada di Pedak Baru. Barang dagangan  yang di jual di sini bervarisi, karena tidak hanya meliputi jajanan yang berupa makan, tetapi juga menjual aneka kebutuhan harian mahasiswa seperti sabun mandi, pasta gigi, shampoo dll, sedangkan jajanannya seperti krupuk, cokelat, permen , dll. Bahkan gula pasir dan kopi pun di jual di sini. Dari usaha ini Pak Sumadi bisa mendapatkan pemasukan kurang lebih Rp 200.000,00 per hari.

3.      Usaha Warteg
Usaha warteg ini juga berada di lantai 1 (satu) kostan pertama yang berada di Pedak Baru. Makanan yang dijual di sini ada dua macam harga yaitu makanan dengan harga Rp 4.000,00 dan makanan dengan harga Rp 4.500,00 dengan menu makanan berbeda tiap harinya, sedangkan minuman yang di jualnya pun ada dua harga yaitu minuman dengan harga Rp 1.500,00 dan minuman dengan harga Rp 2.000,00.
Tiap harinya Pak Sumadi bisa menjual 40 piring makanan (20 buah untuk harga Rp 4.000,00 dan 20 buah untuk harga Rp 4.500,00) dan 30 gelas minuman (15 buah untuk harga Rp 1.500,00 dan 15 buah untuk harga Rp 2.000,00).

*Keterangan lebih rinci Terlampir II

D.    ALUR PELAKSANAAN USAHA
Alur usaha pelaksanaan usaha terlampir III

E.     PENDAPATAN
Pendapatan terlampir IV

F.     SASARAN USAHA
Pengusaha yang cerdas adalah pengusaha yang bisa membaca situasi apapun untuk dijadikan sebagai peluang usaha. Begitu pula yang dilakukan oleh Pak Sumadi. Melihat fakta bahwa Yogayakarta sebagai kota pelajar, tidak bisa dihelakkan bahwa tiap tahunnya akan selalu berdatangan pelajar dari berbagai kota di seluruh penjuru Indonesia dan bahkan dari manca negara. Hal ini secara tidak disadari akan berimbas pada semakin memadatnya penghuni kawasan Yogyakarta. Dan pastinya mereka semua akan membutuhkan tempat tinggal untuk dijadikannya sebagai tempat berteduh selama mencari ilmu di Yogjakarta. Sehingga banyak para pengusaha yang berlomba-lomba untuk mendirikan bangunan guna disewakan kepara para imigran tersebut. Bagitu juga Pak Sumadi, dengan modal jual tanahnya beliau mendirikan kost-kostan di Yogyakarta dengan harapan bayak pelajar yang menyewa kots-kotannya tersebut dan bahkan bukan hanya pelajar, para imigran yang mencari  kerja di Yogyakarta pun ikut menjadi sasarannya dalam usaha ini. Alhasil ke tiga kost-kostannya yang didirikan secara berkala di tiga tempat yang berberbedapun selalu ramai penyewa.
Seolah tidak puas dengan usahanya yang seperti itu, maka Pak Sumadi mendirikan warteg dan tempat jajanan  sebagai pelengkap kost-kostannya itu. Dengan harapan bahwa pelajar yang menyewa kost-kostannya itu bisa makan dan jajan di kostan tersebut tanpa harus pergi keluar. Dan bahkan, sekarang bukan hanya pelajar yang ada dikostannya saja yang membeli makanan dan jajanannya itu, pelajar dari kostan lain yang berada di sekitarnya dan penduduk sekitanya pun ikut makan dan jajan di situ. 














BAB III
PENUTUP
A.    SIKAP POSITIF PELAKU USAHA
Selalu berprasangka baik kepada masa depan itulah yang dilakukan oleh Pak Sumadi, sehingga bisa sukses seperti sekarang ini. Bahkan beliau tidak pernah puas akan usahanya, sehingga beliau selalu membuat terobosan-terobosan baru dalam usahanya tersebut, sebagai  contoh Pak Sumadi tidak hanya mendirikan kots-kostan saja untuk di sewakan, tetapi juga membangun warteg dan tempat jajan yang dapat di jadikannya sebagai sumber pendapatannya yang lain.
Kecerdasan beliau dalam mengambil keputusan ketika datang peluang untuk berwirausaha layaknya ikut berperan andil pula dalam karirnya tersebut. Pasalnya, beliau rela menjual tanahnya untuk  berwirausaha  di Yogyakarta, walaupun dalam awalnya beliau hanya mendirikan satu kostan saja di Pedak Baru, namun kemudian pemasukan dari hasil penyewaan kostan tersebut beliau alokasikan untuk mendirikan usaha kost-kostan di tempat lain.
Kesuksesannya tersebut tidak lantas membuatnya takabur dan lupa dengan Tuhannya, karena beliau adalah sosok yang bersahaja dan dekat dengan Tuhan, dan bahkan di kost-kostannya didirikiran ruangan khusus untuk dijadikan sebagai mushola bagi penghuni kost tersebut.  Selain itu, Pak Sumadi juga merupakan sosok pria yang sayang pada keluarganya, ini terlihat dari pengalokasian pendapatan yang diperolehnya dari usaha wartegnya yang dialokasikan khusus buat keluarga yaitu ibu/orang tuanya dan kakanya di kampung Gunung Kidul.

B.     KRITIK UNTUK PELAKU USAHA
Melihat kondisi tempat wartegnya yang masih berada di lantai satu di kostan pertamanya yaitu yang berada di Pedak Baru belum memadai untuk di katakana sebagai warteg, karena tak tersedianya tempat yang mencukupi untuk berjualan, maka perlu ada suatu solusi yang cerdas  sehingga bisa menyediakan tempat yang layak bagi para pembeli tersebut.
Selain itu, saya juga masih merasa kurang nyawan dengan penempatan tempat parkir motor yang belum layak, karena posisinya berapa di depan warteg tersebut  dan berderet menghalangi pintu masuk dan terasa sangat penuh ketika semua penghuni kost berada di kostannya, karena hampir semua penghuni kost membawa kendaraan  bermotor sendiri, dan bahkan bukan hanya tempat parker kendaraan motor saja yang bermasalah, di sana juga belum tersedia tempat parkir untuk mobil, sehingga sudah sepantasnya perlu ada suatu pembenahan untuk mengatasi hal tersebut, yang pastinya juga akan menambah kenyamanan penghuni kost dan warga sekitar.

C.    KESIMPULAN
Berwirausaha merupakan suatu kegiatan yang tidah hanya mengandalkan duit atau biaya dalam pelaksanaannya. Tetapi lebih dari itu, karena dalam berwirausaha di perlukan berbagai macam aspek yang harus ada di dalamnya, seperti sikap seorang wirausaha dalam menyikapi setiap situasi yang datang menghapirinya, sehingga situasi tersebut bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menjajikan.
Selain itu seorang wirausahawan juga harus tetap memiliki sifat-sifat kemanusiaan yang menojol, seperti selalu ingat akan Tuhan dan tidak boleh takabur ketika berada di puncak kesuksesan, dan sebaliknya tidak boleh kufur nikmat ketika berada di bawah kesuksesan, selain itu seorang pengusaha juga harus tetap memiliki rasa sayang pada kelurganya ,sesamanya, dan lingkungan serta tidak boleh lekas puas atas kesuksesan yang telah diraihnya.












LAMPIRAN
A.    LAMPIRAN I  ; BIODATA PEMILIK USAHA
a)      Nama lengkap pemilik usaha        : Sumadi
Tempat, tanggal tahir                    : Gunung Kidul, 6 Februari 1969
Jenis kelamin                                 : Laki-laki
Agama                                           : Islam
Pendidikan terakhir                       : SMEA
Pekerjaan                                       : Wiraswasta
Jumlah anggota keluarga
yang menjadi tanggungan            : Dua Keluarga
( Ibu/orang tua dan Kelurga Kakak)
Alamat                                          : Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07.
Kampung Pedak Baru. Kelurahan Bangun Tapan. Kecamatan Bangun Tapan. Kabupaten Bantul. Kode Pos 55198

b)      Nama istri                                     : Pani
Tempat, tanggal lahir                    : Gunung Kidul, 9 Februari 1970
Agama                                           : Islam
Pendidikan terakhir                       : SMEA
Pekerjaan                                       : Wiraswasta
Alamat                                          : Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07.
Kampung Pedak Baru. Kelurahan Bangun Tapan. Kecamatan Bangun Tapan. Kabupaten Bantul. Kode Pos 55198

c)      Jumlah anak                                  : 1(Satu)
Nama anak                                    : Taufik Hendrawan
Agama                                           : Islam
Jenis kelamin                                 : laki-laki
Pendidikan terakhir                       : SMA
Pekerjaan                                       : Pelajar


B.     TERLAMPI II, DESKRIPSI USAHA
1.      USAHA KOST-KOSTAN
Tabel Rincian Kos-kostan Pak Sumadi

Keterangan

Kost-kostan 1

Kost-kostan 2

Kost-kostan 3
Lokasi
Pedak Baru
Gendeng / Timoho
Papringan
Tanggal didirikan
05-07-1997
01-07-2009
20-01-2005
Lama pengerjaan
3 Bulan
2 Bulan
1 Bulan
Modal membangun
(dari mana dan besar biaya)

Usaha Dagang
(Rp 300.000.000,00)

Uang Kos-Kostan
(Rp 150.000.000,00)

Uang Kost-Kostan
(Rp 100.000.000,00)
Jumlah kamar
26 kamar
8 kamar
4 kamar
Harga tiap kamar per tahun

Rp 1.200.000,00

Rp 1.500.000,00

Rp 1.750.000,00
Biaya Listrik per kamar
Rp 25.000,00 per bulan
Rp 25.000,00 per bulan
Rp 25.000,00 per bulan
 Fasilitas
-
-
-

Target yang belum di capai:
Menyediakan fasilitas yang memadai untuk penghuni kost-kotsan, seperti tempat parker mobil, dan tempat parkir motor.
Alokasi pendapatan dari usaha ini, yaitu:
-          Untuk biaya anak sekolah
-          Untuk kebutuhan sehari-hari
-          Untuk perbaikan kost-kostan dan modal usaha




2.      USAHA WARTEG
Lokasi                                           : Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07.
Kampung Pedak Baru. Kelurahan Bangun Tapan. Kecamatan Bangun Tapan. Kabupaten Bantul. Kode Pos 55198. di kost-kostan pertama lantai satu.
Tanggal didirkan                                 : 05-06-2008
Modal usaha                                        :
a.       Dari mana              : Jual beli tanah dan pendapatan kost-kostan

b.      Besar biaya            : Rp 200.000,00
Harga makanan per piring                   : Rp 4.000,00  dan  Rp 4.500,00
Jumlah piring yang jual per hari          : Kurang lebih 40 Buah
Harga minuman per gelas                    : Rp 1.500,00 dan Rp 2.000,00
Jumlah gelas yangn terjual per hari     : 30 buah
Alokasi pendapatan dari usaha ini      : Untuk membantu ibu dan kakak di kampung
Target yang belum tercapai                 :
Penyediaan tempat warung makan yang belum memadai








3.      USAHA MENJUAL JAJANAN DLL.
Lokasi                                           : Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07.
Kampung Pedak Baru. Kelurahan Bangun Tapan. Kecamatan Bangun Tapan. Kabupaten Bantul. Kode Pos 55198. Di kostan pertama lantai 1.
Tanggal didirkan                                 : 05-06-2008
Modal usaha                                        :
a.       Dari mana              : uang kost-kostan
b.      Besar biaya            : Rp 700.000,00

Besar pendapatan per hari                   : Rp 200.000,00
Alokasi pendapatan dari usaha ini      : Uang jajan anak
Target yang belum tercapai                 : Sudah tercapai semua.


C.    LAPIRAN III ; ALUR PELAKSANAAN USAHA
1.      Kost-kostan
a)      Alur pelaksanaan Kost-kostan pertama di Pedak Baru 

Jual Tanah



 










































b)      Alur pelaksanaan Kost-kostan ke dua  di Gendeng / Timoho


 










































c)      Alur pelaksanaan Kost-kostan ke tiga di Papringan


 








































2.      Usaha Jajanan, dll.
Alur pelaksanaan usaha menjual jajanan dll,


 










































3.      Warteg
Alur pelaksanaan usaha warteg


 







































4.      LAMPIRAN IV ; PENDAPATAN
Tabel  Pendapatan Usaha Pak Sumadi

KOST-KOSTAN
JAJANAN, DLL.
WARTEG
JUMLAH
PER HARI
Kost-kostan I:
a)      Sewa
Rp 1.200.000,00 X 26 kamar :  365 hari 
= Rp 85.500,-
b)      Listrik
Rp 25.000,00 X 26 kamar  :  30 hari
= Rp 21.700,00
Kost-kostan II:
a)      Sewa
Rp 1.500.000,00 X 8 kamar : 365 hari
= Rp 32.900,-
b)      Listrik
Rp 25.000,00 X 8 kamar : 30 hari
= Rp 6.700,-
Kos-kostan III:
a)      Sewa
Rp 1.750.000,00 X 4 kamar :  365 hari
            = RP 19.200,-
b)      Listrik
Rp 25.000,00 X 4 kamar : 30 hari
= Rp 3.300,00
Rp 200.000,-
Makanan :
a)      Rp 4.000,00 X 20 buah
            = Rp 80.000,-
b)      Rp 4.500,00 X 20 buah
= Rp 90.000,-

Minuman :
a)      Rp 1.500,00 X 15 buah
= Rp 22.500,-
b)      Rp 2.000,00 X 15 buah
= Rp 30.000,-
Kost-kostan
            Rp 85.500,00
            Rp 21.700,00
            Rp 32.900,00
            Rp   6.700,00
            Rp 19.200,00
            Rp   3.300,00                                +
                                          Rp 169.300,00
Jajanan, dll
                                          Rp 200.000,00
Warteg
            Rp 80.000,00
            Rp 90.000,00           
            Rp 22.500,00    
            Rp 30.000,00                                +
                                         Rp 222.500,00
                                                                  +
                                         Rp 591.800,00

PER BULAN
Kost-kostan I:
a)      Sewa
Rp 1.200.000,00  X 26 kamar : 12 bulan
            = Rp 2.600.000,00
b)      Listrik
Rp 25.000,00 X 26 kamar
= Rp 650.000,00

Kost-kostan II:
a)      Sewa
Rp 1.500.000,00  X 8 kamar : 12 bulan
            = Rp 1.000.000,00
b)      Litrik
Rp 25.000,00 X 8 kamar
= Rp 200.000,00

Kos-kostan III:
a)      Sewa
Rp 1.750.000,00 X 4 kamar : 12 bulan
            = RP 583.300,00
b)      Litrik
Rp 25.000,00 X 4
= Rp 100.000,00
Rp 200.000 X 30
= Rp 6.000.000,00
Makanan :
a)      Rp 4.000,00  X 20 buah  X  30 hari
= Rp 2.400.000,00
b)       Rp 4.500,00 X 20 buah  X 30 hari
= Rp 2.700.000,00

Minuman :
a)      Rp 1.500,00 X 15 buah  X 30 hari
= Rp 675.000,00

b)      Rp 2.000,00 X 15 buah   X 30 hari
= Rp 900.000,00
Kost-kostan
            Rp 2.600.000,00
            Rp    650.000,00
            Rp 1.000.000,00
            Rp    200.000,00
            Rp    583.300,00
            Rp    100.000,00                           +
                                      Rp 5.133.300,00  
Jajanan, dll.
                                      Rp 6.000.000,00
Warteg
            Rp 2.400.000,00
            Rp 2.700.000,00
            Rp    675.000,00
            Rp    900.000,00                           +
                                      Rp 6.675.000,00
                                                                  + 
                                    Rp 17.808.300,00
PER TAHUN
Kost-kostan I:
a)      Sewa
Rp 1.200.000,00 X 26 kamar
= Rp 31.200.000,00


b)      Listrik
Rp 25.000,00 X 26 kamar X 12 bulan
= Rp 7.800.000,00

Kost-kostan II:
a)      Sewa
Rp 1.500.000,00 X 8 kamar
= Rp 12.000.000,00
b)      Listrik
Rp 25.000,00 X 8 kamar  X 12 bulan
= Rp 2.400.000,00

Kos-kostan III:
a)      Sewa
Rp 1.750.000,00 X 4 kamar
= Rp 7.000.000,00


b)      Listrik
Rp 25.000,00 X 4 kamar X 12 bulan
= Rp 1.200.000,00

Rp 200.000,00 X 365 hari
= Rp 73.000.000,-
Makanan :
a)      Rp 4.000,00 X 20 buah X 365 hari
= Rp 29.200.000,00
b)      Rp 4.500,00 X 20 buah  X 365 hari
= Rp 32.850.000,00
Minuman :
a)      Rp 1.500,00 X 15 buah  X 365 hari 
= Rp 8.212.500,00
b)      Rp 2.000,00 X 15 buah  X 365 hari
= Rp 10.950.000,00


Kost-kostan
            Rp 31.200.000,00
            Rp   7.800.000,00
            Rp 12.000.000,00
            Rp   2.400.000,00
            Rp   7.000.000,00
            Rp   1.200.000,00                         +
                                    Rp 61.600.000,00
 Jajanan, dll.
                                    Rp 73.000.000,00
Warteg
            Rp 29.200.000,00
            Rp 32.850.000,00
            Rp  8.212.500,00
            Rp 10.950.000,00                         +
                                    Rp 81.212.500,00               
                                                                   +
                                  Rp 215.812.500,00      








5.      DOKUMENTASI PELAKSANAAN WAWANCARA (foto)
 















Tidak ada komentar:

Posting Komentar