LAPORAN
WAWANCARA KEWIRAUSAHAAN DENGAN PAK SUMADI
PENGUSAHA
KOST-KOSTAN, WARTEG DAN JAJANAN
Laporan
ini Disusun guna Mememenuhi Tugas Kewirausahaan
Dosen
Pengampu Pak Noor Saif Muhammad
Disusun
Oleh :
Agus
Suroto (10680034)
Pendidikan
Biologi
FAKULTAS
SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
TUJUAN
1. Menambah wawasan
dalam berwirausaha.
2. Memberikan
gambaran tentang hal-hal yang terkait dengan wirausaha.
3. Melaksakan tugas
dosen, guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan.
B.
DASAR PEMIKIRAN
“Kesuksesan adalah
pertemuan antara kesempatan dengan kesiapan”. Layaknya kutipan tersebutlah yang sesuai sebagai
kalimat dasar yang memotivasi
saya dalam melaksanakan
tugas ini. Karena, kesempatan seseorang memperoleh peluang
untuk menjadi sukses tidak datang hanya sekali, bahkan jika hendak menghitungnya niscaya angka pun tidak mampu untuk dijadikan sebagai patokan dalam mengukurnya, seperti kata Allah SWT dalam Al Qur’an :
“Maka nikmat Tuhanmu yang mana kah
yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar Rahman : 71).
Setidaknya perkataan Allah SWT tersebut dapat dijadikan sebagai acuan
kita dalam bertindak, bahwa Allah SWT telah memberi segala nikmat yang
berlimpah kepada kita, dan sudah sewajarnya bagi kita untuk mensyukuri hal
tersebut. Salah satu cara bersyukurnya
bisa diwujudkan dalam bentuk usaha kita dalam memanfaatkan setiap rahmat
yang Tuhan berikan kepada kita.
Berkaitan dengan hal tersebut dalam dunia kewirausahaan sesuatu (rahmat) yang dianggap tidak mungkin untuk dijadikan sebagai peluang usaha,
bisa menjadi mungkin ketika kita mau memanfaatkannya dengan baik. Dan sebaliknya, jika peluang yang datang itu
tidak pernah bisa disikapi dengan baik, maka itu hanya akan menghantarkan kita
pada kegagalan yang berujung pada penyia-nyiaan kesempatan.
Oleh karena itulah, sebagai modal melangkah dalam menjalani waktu, saya
berinisiatif memilih wawancara dengan Pak Sumadi yaitu seorang pengusaha kos-kostan
di tiga tempat yang berbeda (Pedak baru, Gendeng/Timoho, dan Papringan) yang
menyambi usaha lainnya, seperti warteg dan menjual jajan, guna memberikan gambaran-gambaran tentang hal-hal yang harus
diputuskan dan dilakukan dengan cepat, cerdas, cermat dan tepat ketika datang
kesempatan yang akan mengantarkan saya menuju kesuksesan. Alias “Bersedia dan siap sebelum berperang“.
BAB
II
ISI
A.
NAMA USAHA DAN JENIS USAHA
1. Usaha
Kost-kostan
Usaha kost-kotsan merupakan salah satu jenis usaha dalam bidang jasa,
karena dalam usaha ini Pak Sumadi menyewakan bangunan yang telah dididirkannya
yakni dalam bentuk kamar kepada para penyewa kamar yang kebanyakan adalah
mahasiswa.
2. Usaha Warteg
Usaha warteg merupakan salah satu jenis usaha produksi, karena dalam
usaha ini Pak Sumadi harus mengolah terlebih dahulu bahan-bahan mentah yang di
dapatkannya dari pasar yang kemudian baru akan dijual dalam bentuk makanan atau
sudah dalam bentuk jadi, yaitu berupa makanan.
3. Usaha Jajanan,
dll.
Usaha jajanan merupakan salah satu jenis usaha perdagangan, karena dalam
usaha ini Pak Sumadi sekedar menjual barang dagangan yang didapatnya dari hasil
pembeliannya dipasar atau di pusat perbelanjaan yang menjual barang dagangan
tersebut, seperti supermarket, tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu
sebelum menjualnya.
B.
BIODATA PEMILIK USAHA
Biodata pemilik usaha terlampir I.
C.
DESKRIPSI USAHA
1. Usaha Kost-kostan
Usaha kost-kostan Pak Sumardi berada di tiga tempat yang berbeda, yaitu
di Pedak Baru, Gendeng / Timoho dan Papringan.
Kostan-kostan yang berada di Pedak Baru, tepatnya yaitu di Kabupaten
Bantul, Kecamatan Bangun Tapan, Kelurahan Bangun Tapan, Kampung Pedak Baru ,
Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07 kode Pos 55198, di dirikan pada 5 Juli 1997
yang beri nama Wisma Shinchan yang di
ambil dari salah satu tokoh film kartun yang dinamai oleh anak-anak kost itu sendiri.
Kostan ini menghadap ke arah barat, dan letaknya cukup dekat dengan Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, yakni berada di sebelah timur
Universitas.
Kostan ini memiliki 3 (tiga) lantai dengan 26 kamar tidur dan 4 kamar
mandi dengan harga tiap kamar tidur adalah Rp 1.200.000,00 per tahunnya di
tambah Rp 25.000,00 per bulan untuk biaya listriknya. Di lantai 1 terdapat 12
kamar tidur dan 2 kamar mandi. Di lantai satu inilah Pak Sumadi menjajakan
makanannya atau usaha wartegnya dan jajanannya. Di lantai satu ini juga Pak
Sumadi tinggal bersama istri dan anaknya. Di lantai 2 (dua) terdapat 14 kamar tidur, 2
kamar mandi, dan 1 mushola. Sedangkan lantai 3
adalah tempat untuk menjemur pakaian, sehingga para penghuni kost bisa
menyuci sendiri dan menjemur pakaiannya di lantai 3 ini.
Kost-kostan ke dua, berada di Gendeng / Timoho tepatnya di Jalan Tri
Darma Nomor 158 Gondokusumo yang didirikan pada tanggal 1 Juli 2009 dan
merupakan kostan terkahir yang dibangun oleh Pak Sumadi. Kostan ini memiliki 8
kamar tidur dan 2 kamar mandi dengan harga tiap kamar tidur daalah Rp
1.500.000,00 per tahun di tambah Rp 25.000,00 per bulan untuk biaya listriknya.
Kostan ini hanya terdiri dari satu lantai. Kostan ini diberi nama Wisma Farmasi
oleh anak kost itu sendiri. Kostan ini menghadap ke barat yang letaknya cukup
dekat dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, yakni
disebelah selatan Universitas.
Kostan yang terakhir adalah kostan yang berada di Papringan atau
tepatnya di Jalan Legi Nomor 15 B, yang letaknya juga cukup dekat dengan
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yakni di sebelah utara Universitas. Kostan
ini merupakan kostan kedua yang di bangun oleh Pak Sumadi setelah kostan pertamanya
yang berada di Pedak Baru, yaitu didirikan pada tanggal 20 Januari 2005. Kostan
ini memiliki 4 kamar tidur dan kamar mandi dengan harga tiap kamar tidurnya
adalah Rp 1.750.000,00 per tahunnya di tambah Rp 25.000,00 per bulan untuk
biaya listrik.
2. Usaha Jajanan,
dll.
Usaha ini berada di lantai 1 (satu) kostan pertama yaitu kostan yang
berada di Pedak Baru. Barang dagangan
yang di jual di sini bervarisi, karena tidak hanya meliputi jajanan yang
berupa makan, tetapi juga menjual aneka kebutuhan harian mahasiswa seperti
sabun mandi, pasta gigi, shampoo dll, sedangkan jajanannya seperti krupuk,
cokelat, permen , dll. Bahkan gula pasir dan kopi pun di jual di sini. Dari
usaha ini Pak Sumadi bisa mendapatkan pemasukan kurang lebih Rp 200.000,00 per
hari.
3. Usaha Warteg
Usaha warteg ini juga berada di lantai 1 (satu) kostan pertama yang
berada di Pedak Baru. Makanan yang dijual di sini ada dua macam harga yaitu
makanan dengan harga Rp 4.000,00 dan makanan dengan harga Rp 4.500,00 dengan
menu makanan berbeda tiap harinya, sedangkan minuman yang di jualnya pun ada
dua harga yaitu minuman dengan harga Rp 1.500,00 dan minuman dengan harga Rp
2.000,00.
Tiap harinya Pak Sumadi bisa menjual 40 piring makanan (20 buah untuk
harga Rp 4.000,00 dan 20 buah untuk harga Rp 4.500,00) dan 30 gelas minuman (15
buah untuk harga Rp 1.500,00 dan 15 buah untuk harga Rp 2.000,00).
*Keterangan lebih rinci Terlampir
II
D.
ALUR PELAKSANAAN USAHA
Alur usaha pelaksanaan usaha terlampir III
E.
PENDAPATAN
Pendapatan terlampir IV
F.
SASARAN USAHA
Pengusaha yang cerdas adalah pengusaha yang bisa membaca situasi apapun
untuk dijadikan sebagai peluang usaha. Begitu pula yang dilakukan oleh Pak
Sumadi. Melihat fakta bahwa Yogayakarta sebagai kota pelajar, tidak bisa
dihelakkan bahwa tiap tahunnya akan selalu berdatangan pelajar dari berbagai
kota di seluruh penjuru Indonesia dan bahkan dari manca negara. Hal ini secara
tidak disadari akan berimbas pada semakin memadatnya penghuni kawasan
Yogyakarta. Dan pastinya mereka semua akan membutuhkan tempat tinggal untuk dijadikannya
sebagai tempat berteduh selama mencari ilmu di Yogjakarta. Sehingga banyak para
pengusaha yang berlomba-lomba untuk mendirikan bangunan guna disewakan kepara
para imigran tersebut. Bagitu juga Pak Sumadi, dengan modal jual tanahnya
beliau mendirikan kost-kostan di Yogyakarta dengan harapan bayak pelajar yang menyewa
kots-kotannya tersebut dan bahkan bukan hanya pelajar, para imigran yang mencari kerja di Yogyakarta pun ikut menjadi
sasarannya dalam usaha ini. Alhasil ke tiga kost-kostannya yang didirikan
secara berkala di tiga tempat yang berberbedapun selalu ramai penyewa.
Seolah
tidak puas dengan usahanya yang seperti itu, maka Pak Sumadi mendirikan warteg
dan tempat jajanan sebagai pelengkap
kost-kostannya itu. Dengan harapan bahwa pelajar yang menyewa kost-kostannya itu
bisa makan dan jajan di kostan tersebut tanpa harus pergi keluar. Dan bahkan,
sekarang bukan hanya pelajar yang ada dikostannya saja yang membeli makanan dan
jajanannya itu, pelajar dari kostan lain yang berada di sekitarnya dan penduduk
sekitanya pun ikut makan dan jajan di situ.
BAB
III
PENUTUP
A.
SIKAP POSITIF PELAKU USAHA
Selalu berprasangka baik kepada masa depan itulah yang
dilakukan oleh Pak Sumadi, sehingga bisa sukses seperti sekarang ini. Bahkan
beliau tidak pernah puas akan usahanya, sehingga beliau selalu membuat
terobosan-terobosan baru dalam usahanya tersebut, sebagai contoh Pak Sumadi tidak hanya mendirikan
kots-kostan saja untuk di sewakan, tetapi juga membangun warteg dan tempat
jajan yang dapat di jadikannya sebagai sumber pendapatannya yang lain.
Kecerdasan beliau dalam mengambil keputusan ketika
datang peluang untuk berwirausaha layaknya ikut berperan andil pula dalam
karirnya tersebut. Pasalnya, beliau rela menjual tanahnya untuk berwirausaha
di Yogyakarta, walaupun dalam awalnya beliau hanya mendirikan satu
kostan saja di Pedak Baru, namun kemudian pemasukan dari hasil penyewaan kostan
tersebut beliau alokasikan untuk mendirikan usaha kost-kostan di tempat lain.
Kesuksesannya tersebut tidak lantas membuatnya takabur
dan lupa dengan Tuhannya, karena beliau adalah sosok yang bersahaja dan dekat
dengan Tuhan, dan bahkan di kost-kostannya didirikiran ruangan khusus untuk dijadikan
sebagai mushola bagi penghuni kost tersebut.
Selain itu, Pak Sumadi juga merupakan sosok pria yang sayang pada
keluarganya, ini terlihat dari pengalokasian pendapatan yang diperolehnya dari
usaha wartegnya yang dialokasikan khusus buat keluarga yaitu ibu/orang tuanya
dan kakanya di kampung Gunung Kidul.
B.
KRITIK UNTUK PELAKU USAHA
Melihat kondisi tempat wartegnya yang masih berada di
lantai satu di kostan pertamanya yaitu yang berada di Pedak Baru belum memadai
untuk di katakana sebagai warteg, karena tak tersedianya tempat yang mencukupi
untuk berjualan, maka perlu ada suatu solusi yang cerdas sehingga bisa menyediakan tempat yang layak
bagi para pembeli tersebut.
Selain itu, saya juga masih merasa kurang nyawan
dengan penempatan tempat parkir motor yang belum layak, karena posisinya berapa
di depan warteg tersebut dan berderet
menghalangi pintu masuk dan terasa sangat penuh ketika semua penghuni kost
berada di kostannya, karena hampir semua penghuni kost membawa kendaraan bermotor sendiri, dan bahkan bukan hanya
tempat parker kendaraan motor saja yang bermasalah, di sana juga belum tersedia
tempat parkir untuk mobil, sehingga sudah sepantasnya perlu ada suatu
pembenahan untuk mengatasi hal tersebut, yang pastinya juga akan menambah
kenyamanan penghuni kost dan warga sekitar.
C.
KESIMPULAN
Berwirausaha merupakan suatu kegiatan yang tidah hanya
mengandalkan duit atau biaya dalam pelaksanaannya. Tetapi lebih dari itu,
karena dalam berwirausaha di perlukan berbagai macam aspek yang harus ada di
dalamnya, seperti sikap seorang wirausaha dalam menyikapi setiap situasi yang
datang menghapirinya, sehingga situasi tersebut bisa menjadi salah satu peluang
usaha yang menjajikan.
Selain itu seorang wirausahawan juga harus tetap
memiliki sifat-sifat kemanusiaan yang menojol, seperti selalu ingat akan Tuhan
dan tidak boleh takabur ketika berada di puncak kesuksesan, dan sebaliknya
tidak boleh kufur nikmat ketika berada di bawah kesuksesan, selain itu seorang
pengusaha juga harus tetap memiliki rasa sayang pada kelurganya ,sesamanya, dan
lingkungan serta tidak boleh lekas puas atas kesuksesan yang telah diraihnya.
LAMPIRAN
A.
LAMPIRAN I ; BIODATA
PEMILIK USAHA
a) Nama
lengkap pemilik usaha : Sumadi
Tempat, tanggal tahir :
Gunung Kidul, 6 Februari 1969
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMEA
Pekerjaan : Wiraswasta
Jumlah
anggota keluarga
yang
menjadi tanggungan :
Dua Keluarga
( Ibu/orang tua dan Kelurga Kakak)
Alamat : Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07.
Kampung Pedak Baru. Kelurahan Bangun Tapan. Kecamatan Bangun Tapan.
Kabupaten Bantul. Kode Pos 55198
b) Nama
istri : Pani
Tempat, tanggal lahir :
Gunung Kidul, 9 Februari 1970
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMEA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07.
Kampung Pedak Baru. Kelurahan Bangun Tapan. Kecamatan Bangun Tapan.
Kabupaten Bantul. Kode Pos 55198
c) Jumlah
anak : 1(Satu)
Nama anak : Taufik Hendrawan
Agama : Islam
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Pelajar
B.
TERLAMPI II, DESKRIPSI USAHA
1.
USAHA
KOST-KOSTAN
Tabel Rincian Kos-kostan Pak
Sumadi
Keterangan
|
Kost-kostan 1
|
Kost-kostan 2
|
Kost-kostan 3
|
Lokasi
|
Pedak Baru
|
Gendeng / Timoho
|
Papringan
|
Tanggal didirikan
|
05-07-1997
|
01-07-2009
|
20-01-2005
|
Lama pengerjaan
|
3 Bulan
|
2 Bulan
|
1 Bulan
|
Modal membangun
(dari mana dan besar biaya)
|
Usaha Dagang
(Rp 300.000.000,00)
|
Uang Kos-Kostan
(Rp 150.000.000,00)
|
Uang Kost-Kostan
(Rp 100.000.000,00)
|
Jumlah kamar
|
26 kamar
|
8 kamar
|
4 kamar
|
Harga tiap kamar per tahun
|
Rp 1.200.000,00
|
Rp 1.500.000,00
|
Rp 1.750.000,00
|
Biaya
Listrik per kamar
|
Rp 25.000,00 per bulan
|
Rp 25.000,00 per bulan
|
Rp 25.000,00 per bulan
|
Fasilitas
|
-
|
-
|
-
|
Target yang belum di capai:
Menyediakan
fasilitas yang memadai untuk penghuni kost-kotsan, seperti tempat parker mobil,
dan tempat parkir motor.
Alokasi pendapatan dari usaha ini, yaitu:
-
Untuk biaya anak sekolah
-
Untuk kebutuhan sehari-hari
-
Untuk perbaikan kost-kostan
dan modal usaha
2.
USAHA
WARTEG
Lokasi : Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07.
Kampung Pedak Baru. Kelurahan Bangun Tapan. Kecamatan Bangun Tapan.
Kabupaten Bantul. Kode Pos 55198. di kost-kostan pertama lantai satu.
Tanggal
didirkan : 05-06-2008
Modal
usaha :
a.
Dari mana : Jual beli tanah dan pendapatan kost-kostan
b.
Besar biaya : Rp 200.000,00
Harga
makanan per piring : Rp 4.000,00 dan Rp 4.500,00
Jumlah
piring yang jual per hari : Kurang lebih 40 Buah
Harga
minuman per gelas : Rp 1.500,00 dan Rp 2.000,00
Jumlah
gelas yangn terjual per hari : 30 buah
Alokasi
pendapatan dari usaha ini : Untuk membantu ibu dan kakak di kampung
Target
yang belum tercapai :
Penyediaan tempat warung
makan yang belum memadai
3.
USAHA
MENJUAL JAJANAN DLL.
Lokasi : Dusun Karang Bendo RT 15, Rw 07.
Kampung Pedak Baru. Kelurahan Bangun Tapan. Kecamatan Bangun Tapan.
Kabupaten Bantul. Kode Pos 55198. Di kostan pertama lantai 1.
Tanggal
didirkan : 05-06-2008
Modal
usaha :
a.
Dari mana : uang kost-kostan
b.
Besar biaya : Rp 700.000,00
Besar
pendapatan per hari : Rp 200.000,00
Alokasi
pendapatan dari usaha ini : Uang jajan anak
Target
yang belum tercapai : Sudah tercapai semua.
C. LAPIRAN III ;
ALUR PELAKSANAAN USAHA
1. Kost-kostan
a) Alur pelaksanaan
Kost-kostan pertama di Pedak Baru
Jual Tanah
b) Alur pelaksanaan
Kost-kostan ke dua di Gendeng / Timoho
c) Alur pelaksanaan
Kost-kostan ke tiga di Papringan
2. Usaha Jajanan,
dll.
Alur
pelaksanaan usaha menjual jajanan dll,
3. Warteg
Alur
pelaksanaan usaha warteg
4. LAMPIRAN IV ; PENDAPATAN
Tabel Pendapatan Usaha Pak Sumadi
|
KOST-KOSTAN
|
JAJANAN, DLL.
|
WARTEG
|
JUMLAH
|
PER HARI
|
Kost-kostan I:
a)
Sewa
Rp 1.200.000,00 X 26 kamar : 365 hari
= Rp 85.500,-
b)
Listrik
Rp 25.000,00 X 26 kamar : 30 hari
= Rp 21.700,00
Kost-kostan II:
a)
Sewa
Rp 1.500.000,00 X 8 kamar : 365 hari
= Rp 32.900,-
b)
Listrik
Rp 25.000,00 X 8 kamar : 30 hari
= Rp 6.700,-
Kos-kostan III:
a)
Sewa
Rp 1.750.000,00 X 4 kamar : 365 hari
= RP 19.200,-
b)
Listrik
Rp 25.000,00 X 4 kamar : 30 hari
= Rp 3.300,00
|
Rp 200.000,-
|
Makanan :
a)
Rp 4.000,00 X 20 buah
= Rp 80.000,-
b)
Rp 4.500,00 X 20 buah
= Rp 90.000,-
Minuman :
a)
Rp 1.500,00 X 15 buah
= Rp 22.500,-
b)
Rp 2.000,00 X 15 buah
= Rp 30.000,-
|
Kost-kostan
Rp 85.500,00
Rp 21.700,00
Rp 32.900,00
Rp 6.700,00
Rp 19.200,00
Rp 3.300,00 +
Rp
169.300,00
Jajanan, dll
Rp
200.000,00
Warteg
Rp 80.000,00
Rp 90.000,00
Rp 22.500,00
Rp 30.000,00 +
Rp
222.500,00
+
Rp
591.800,00
|
PER BULAN
|
Kost-kostan I:
a)
Sewa
Rp 1.200.000,00 X 26 kamar : 12
bulan
= Rp 2.600.000,00
b)
Listrik
Rp 25.000,00 X 26 kamar
= Rp 650.000,00
Kost-kostan II:
a)
Sewa
Rp 1.500.000,00 X 8 kamar :
12 bulan
= Rp 1.000.000,00
b)
Litrik
Rp 25.000,00 X 8 kamar
= Rp 200.000,00
Kos-kostan III:
a)
Sewa
Rp 1.750.000,00 X 4 kamar : 12 bulan
= RP 583.300,00
b)
Litrik
Rp 25.000,00 X 4
= Rp 100.000,00
|
Rp 200.000 X 30
= Rp 6.000.000,00
|
Makanan :
a)
Rp 4.000,00 X 20 buah
X 30 hari
= Rp 2.400.000,00
b)
Rp 4.500,00 X 20 buah X 30 hari
= Rp 2.700.000,00
Minuman :
a)
Rp 1.500,00 X 15 buah X 30 hari
= Rp 675.000,00
b)
Rp 2.000,00 X 15 buah X 30 hari
= Rp 900.000,00
|
Kost-kostan
Rp 2.600.000,00
Rp 650.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 200.000,00
Rp 583.300,00
Rp 100.000,00 +
Rp
5.133.300,00
Jajanan, dll.
Rp
6.000.000,00
Warteg
Rp 2.400.000,00
Rp 2.700.000,00
Rp
675.000,00
Rp 900.000,00 +
Rp
6.675.000,00
+
Rp
17.808.300,00
|
PER TAHUN
|
Kost-kostan I:
a)
Sewa
Rp 1.200.000,00 X 26 kamar
= Rp 31.200.000,00
b)
Listrik
Rp 25.000,00 X 26 kamar X 12 bulan
= Rp 7.800.000,00
Kost-kostan II:
a)
Sewa
Rp 1.500.000,00 X 8 kamar
= Rp 12.000.000,00
b)
Listrik
Rp 25.000,00 X 8 kamar X 12
bulan
= Rp 2.400.000,00
Kos-kostan III:
a)
Sewa
Rp 1.750.000,00 X 4 kamar
= Rp 7.000.000,00
b)
Listrik
Rp 25.000,00 X 4 kamar X 12 bulan
= Rp 1.200.000,00
|
Rp 200.000,00 X 365 hari
= Rp 73.000.000,-
|
Makanan :
a)
Rp 4.000,00 X 20 buah X
365 hari
= Rp 29.200.000,00
b)
Rp 4.500,00 X 20 buah X 365 hari
= Rp 32.850.000,00
Minuman :
a)
Rp 1.500,00 X 15 buah X 365 hari
= Rp 8.212.500,00
b)
Rp 2.000,00 X 15 buah X 365 hari
= Rp 10.950.000,00
|
Kost-kostan
Rp 31.200.000,00
Rp 7.800.000,00
Rp 12.000.000,00
Rp 2.400.000,00
Rp 7.000.000,00
Rp 1.200.000,00 +
Rp
61.600.000,00
Jajanan, dll.
Rp
73.000.000,00
Warteg
Rp 29.200.000,00
Rp 32.850.000,00
Rp 8.212.500,00
Rp 10.950.000,00 +
Rp
81.212.500,00
+
Rp
215.812.500,00
|
5.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
WAWANCARA (foto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar