Makalah tentang Melatonin


MAKALAH
MELATONIN
Melatonin sebagai Antioksidan, Sistem Kekebalan Tubuh, dan Pelawan Kanker
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Dua (II)
Mata Kuliah Biokimia
Dosen Pengampu Esti Wahyu Widowati



Disusun Oleh:
Agus Suroto (10680034)
Mahasiswa Pendidikan Biologi

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
TAHUN AJARAN 2011
BAB I PENDAHULUAN
1.1.      LATAR BELAKANG
Anda mungkin belum mengenal banyak tentang melatonin. Substansi ini, yang dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh sebuah kelenjar di otak kita, yang memiliki peranan yang sangat luar biasa bagi tubuh kita.
            Banyak masalah yang sering dijumpai yang berkaitan dengan  kurangnya keseimbangan dalam tubuh. Sebagai contoh, seseorang yang datang ke pada seorang dokter karena ia sering merasa lelah di siang hari. Mungkin ia meminum banyak kopi untuk mengkompensasi. Dan sebenarnya obat yang terbaik ialah dengan membiarkan tubuh menyembuhkannya sendiri. Dalam artian bahwa kita tidak bisa secara terus menerus memaksa tubuh untuk bekerja tanpa istirahat pada waktu malam), dan jika kita memaksakan yang demikian maka akan menimbulkan gangguan tersendiri pada tubuh kita.
            Hubungannya dengan keseimbangan tubuh, maka melatonin rupanya merupakan kuci penting dalam menjaga keseimbangan tersebut. melatonin memiliki banyak fungsi dalam tubuh manusia, diantaranya: membantu sistem-sistem dalam tubuh untuk saling berkomunikasi menuju suatu keseimbangan baik dengan lingkungan dalam tubuh maupun dengan lingkungan luar tubuh, melatonin juga membantu perbaikan sel-sel dan sistem-sistem yang rusak akibat paparan terhadap racun-racun dan tekanan-tekanan hidup sehari-hari.  Atau singkatnya melatonin membantu agar sistem yang rumit dan sangat banyak ini mampu berfungsi secara lancar dan harmonis, yang selanjutnya akan menghambat peoses penuaan, Karen akaitannya dengan melatonin tersebut. 
            Dalam makalah ini akan difokuskan pada produksi melatonin dalam tubuh kita. Dan kelenjar pieal adalah salah satu penghasilnya, yang ketika malam pemproduksiannya kan meningkat, dan di saat siang pemproduksiaanya akan menurun. Hal inilah yang memungkinkan terdapat suatu integrasi dan interkoneksi dengan Q.S. Al-Furqan 25:47
“Dialah yang menjadikan untukmu  malam ( sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan dia menjadikan siang  untuk bangun berusaha”.
1.2.      RUMUSAN MASALAH
1.2.1.   Bagaimanakah sejarah penemuan kelenjar pineal: kelenjar buntuk otak, sebagai penghasil melatonin?
1.2.2.   Bagaimanakah hubungan melatonin dengan proses penuaan?
1.2.3.   Bagaimanakah hubungan melatonin dengan radikal bebas?
1.2.4.   Bagaimankaah hubungan melatonin dengan sistem kekebalan tubuh?
1.2.5.   Bagaimanakah hubungan melatonin dengan kanker?

1.3.      TUJUAN DAN  MANFAAT PENULISAN
1.3.1.   Untuk mempelajari dan mengetahui sejarah penemuan kelenjar pineal: kelenjar buntu otak, sebagai salah satu penghasil  melatonin. Dengan demikian, dapat membantu kita untuk memperhatikan setiap hal yang kita lakukan yang ada hubungannya dengan produksi melatonin, seperti mengatur pola tidur yang cukup.
1.3.2.   Untuk mempelajari dan mengetahui hubungan antara melatonin dengan proses penuaan, yang di dalamnya akan dibahas tentang pandangan-pandangan yang berhubungan dengan  proses penuaan, dan sistem pencernaan sebagai salah satu pengahasil melatonin. Dengan demikian,  dapat membantu kita untuk memperhatikan setiap makanan yang kita makan, atau memeperhatikan  kesehatan sistem pencernaan kita sehingga tidak mengganggu proses pemproduksian melatonin.
1.3.3.   Untuk mempelajari dan mengetahui hubungan melatonin dengan radikal bebas, yang dapat menambah wawasan kita tentang konsep penuaan dan radikal bebas, sehingga dapat membantu kita untuk memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
1.3.4.   Untuk mempelajari dan mengatahui hubungan melatonin dengan sistem kekebalan tubuh, sehigga kita dapat memperhatikan setiap hal yang berkaitan dengan kekebalan tubuh.
1.3.5.   Untuk mempelajari hubungan antara melatonin dengan kanker, yang nantinya dapat mambantu kita untuk mengantisipasi datangnya kanker.




















BAB II ISI
2.1. Sejarah Penemuan Kelenjar Pineal: Kelenjar Buntu Otak, sebagai Penghasil Melatonin
 Para ahli anatomi menamai kelenjar pineal karena bentuknya yang menyerupai buah pohon cemara yang kecil. Orang-orang Romawi memperkirakan kelenjar itu mungkin berkaitan dengan darah. Ditemukan ulang oleh ahli-ahli anatomi oleh ahli-ahli zaman Renaissance, pineal diperkirakan mempunyai  beragam fungsi tubuh yang sulit didefinisikan dan tidak penting.
Sampai akhir tahun 1960-an, dokter-dokter terkemuka menggambarkan kelenjar pineal sebagai sesuatu  yang menyerupai usus buntu, sebuah organ kecil dan layu yang mungkin telah bermanfaat untuk suatu keperluan yang telah lama dilupakan diantara nenek moyang kita, tapi yang sekarang hanya merupakan suatu bagian ekstara tubuh  yang fungsinya tidak diketahui. Russel J. Reiter, seorang peneliti pineal, selanjutnya mengemukakan bahwa pineal merupakan anggota sistem neuroendokrin yang kecil dan terkepung.
Perlahan-lahan pandangan ini mulai berubah. Pada awal tahun 1898, muncul laporan-laporan dalam litelatur  kedokteran yang mengemukakan bahwa kelenjar pineal memepunyai sejumlah efek pada pubertas. Akan tetapi laporang ini sangat membingungkan dan saling bertentangan. Dalam sebuah laporan, misalnya, seorang laki-laki mengidap tumor di daerah kelenjar pineal mengalami pubertas tidak lama setelah itu. Namun, dalam lapor  lain  tumor yang berada di tempat yang sama terbukti menunda pubertas. (Meskipu pada waktu itu alasannya tidak diketahui, kejadian-kejadian yang saling bertentangan ini mungkin muncul karena tumor yang pertama merangsang kelenjar pineal sementara yang kedua menyerangnya). Diketahui bahwa, pada burung-burung, kelenjar pineal jauh lebih besar dan kuat, dan dihubungkan oleh saraf-saraf ke mata. Tapi masih saja tak seorang pun mengetahui fungsinya baik pada burung, maupun pada manusia.
Pada akhir tahun 1950-an, misteri-misteri pineal akhirnya mulai tersingkap, meskipun membutuhkan waktu 3 dekade sebelum teka-teki ini mulai membetuk gambaran ynag lengkap. Hal ini bermula ketika para peneliti mempelajari bahwa kelenjar pineal mengeluarkan suatu substansi yang didapati secara kimiawi berhubungan dengan hormon serotonin dan dengan pigmen kulit melanin; sehingga, diberinama melationin.
Namun decade selanjutnya, tidak seorang pun mengertahui manfaat melationin . kelenjar pineal menghasilkan dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga alat-alat labolatorium yang paling canggih sekali pun hamper tidak dapat mendeteksinya dalam aliran darah.  Pada tahun 1963, ilmuwan memperlajari bahwa melationin adalah hormon, yakni salah satu hormon pebawa pesan kimiawi yang membantu  tubuh mengatur fungsi-fungsinya yang beragam. Namun, terhalang oleh keterbatasan-keterbatasan alat-alat dan pengetahuan mereka, para ilmuawan tersebut tetap belum dapat menemukan fungsi hormon ini.
Pada awal tahun 1970-an, Dr. Reiter dan yang lainnya menyikap rahasia-rahasia kelenjar ini dan produknya yang misterius, yakni melationin. Sebelumnya para peneliti mendapatkan hambatan dalam usaha-usaha mereka. Karena kurangnya melationin yang dihasilkan pineal dalam jumlah yang tidak dapat terdeteksi. Mereka akhirnya belajar bagaimana membuat melationin  sintesis dalam jumlah yang relative bnayak dan mereka menemukan cara-craa yang mudah untuk mengukur kantitas mikroskpis yang beredar dalam darah. Materi sintesis tersebut secara kimiawi identik dengan melationin alami, dan biayanya yang murah serta ketersediannya memungkinkan dilakukannya eksperimen-eksperimen yang jauh lebih ekstensif.
Seiring denga studi-studi yang mulai bertumpuk, menjadi jelaslah bahwa kelenjar pineal sesungguhnya merupakan suatu organ utama, dengan efek-efek yang luas, diantanya:
1.   Dalam kelenjar pineal di bawah otak, melationin berlaku sebagai sebuah “hormon induk (master hormone)”, yang merangsang keluarnya berbagai hormone lain. Hormone-hormon ini, pada gilirannya, mengatur bnayak proses metabolisme tubuh, dari pencernaan sampai menstruasi.
2.   Dalam otak, melationin yang dikeluarkan oleh kelenjar pineal, menekan aktifotas gelombang otak dan menyiapka kita untuk tidur.
3.   Pada jantung dan system peredaran darah. Melationin mengurangi kemungkinan terbentuknya gumpalan-gumpalan daran yang pada gilirannya membantu melindungi kita dari serangan jantung dan stroke.
4.   Melationin membantu meingkatkan kemampuan sel-sel darah putih untuk membentuk antibodi, yakni sinyal-sinyal kimiawi yang digunakan oleh tubuh untuk mengidentifikasi dan memerangi infeksi.
5.   Di seluruh tubuh melationin bertindak langsung atas sel-sel sebagai anti-oksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yakni senyawa-senyawa kimiawi yang didapati menimbulkan kanker dan banyak penyebab penyakit lainnya.
2.1.1. Pesan Melatonin
                        Melationin memerankan peranan kunci dalam interaksi “jaringan-jaringan” kimia dan listrik di dalam tubuh. Melalui serangkai langkah yang tersusun secara teliti, tubuh menerjemahkan informasi dari dunia luar ke dalam pesan kima yang menjangkau setiap bagian tubuh dan membantu  menjaga keharmonisan sistem yang komplek ini. Pesan ini berawal dari mata, di mana cahaya yang menimpa retina menghasilkan impuls saraf dan dari impuls mata di kirim ke dalam kelenjar pineal oleh jalur saraf. (Sesungguhnya, bukti menunjukan bahwa semula pineal berkembang dari sel-sel mata).
 Ketika impuls ini sampai ke kelenjar pineal, ia mengkoordinasi serangkaian reaksi kimia yang meghasilkan produksi hormon serotonin dan melatonin. Ketika mata menangkap cahaya, kelenjar pineal mengahasilkan serotonin dan sama sekali tidak menghasilkan melatonin. Ketika kegelapan datang, pineal mulai mengubah serotonin menjadi melatonin. Jadi, dengan bekerja sama, mata dan kelenjar pineal menerjemahkan informasi dari luar (cahaya dan kegelapan) ke dalam pesan kimia (serotonin dan melatonin) yang dapat dibaca oleh setiap sel dalam tubuh.
Kelenjar pineal tidak menyimpan melatonin yang dihasilkan. Ia memompa hormone ini secara langsung ke dalam aliran darah. Dengan demikian, sepanjang malam kadar melatonin yang relatif tinggi beredar melalui aliran darah menuju setiap bagian tubuh. Jika cahaya dari mata menghentikan produksi pineal, kadar melatonin dalam aliran darah dan jaringan-jaringan menurun hamper dengan segera.

2.1.2.   Membaca Pesan
Perbedaan-perbedaan melatonin sepanjang hari (rendah pada hari siang, tinggi pada hari malam) membantu mengkoordinasi fungsi-fungsi tubuh menjadi system yang iramais dan selaras. Pesan kimia yang dikirimkan oleh kelenjar pineal bersifat sederhana tetapi penting. Ia mengatakan pada tubuh jam berapa saat ini. Bagian kedua dari pesan tersebut berasal dari jumlah melatonin yang di edarkan ke seluruh tubuh. Ketika kita muda, sel-sel kita mendapat suntikan besar melatonin setiap malam. Sementara kita bertambah tua, produksi melatonin yang mencapai puncaknya pada malam hari ini menjadi semakin berkurang. Agaknya penyusutan ini merupakan penyebab penuan sel-sel, dan memungkinkan kerusakan dan pada akhirnya gangguan proses-proses tubuh yang vital. Dengan kata lain, kemunduran fisik akibat usia tua.

2.1.3.  Menuju Teori Baru tentang Proses Penuaan
Pada dekade yang lalu, pandangan-pandangan baru tentang melatonin ini secara perlahan telah mulai terbentuk, seperti kepingan-kepingn jigsaw puzzle, menjadi gambar yang lebih besar. Seperti akan kita lihat, melatonin muncul sebagai koneksi utama antara beberapa fungsi hidup yang paling mendasar, yakni kemampuan untuk bereproduksi , memerangi penyakit dan infeksi, mengatur irama-irama harian dan sepanjang hidup. Semua fungsi ini penting sekali untuk diperankan oleh kemampuan tubuh. Dan semuanya, jika mulai tidak seimbang , adalah manifestasi-manifestasi dari proses yang kita sebut mpenuaan. Penuaan bukanlah melulu merupakan proses disintegrasi dan kemunduran yang acak. Sebalikinya, hal-hal yang dapat di ramalkan terjadi jika semakin tua. Sebagai contoh, kita semakin rentan terhadap penyakit –penyakit tertentu misalnya, penyakit jantung, kanker, fan kencig manis. Kita semakin tidak mampu melawan infeksi-infesksi. Kita tidak dapat tidur dengan nyenyak pada malam hari. Ingatan ssemakin memudar. Wanita menjadi tidak subur dan pria kehilangan sebagian potensi seksualnya. Segera menjadi jelas bagi sejumlah peneliti bahwa semua fenomena inni sedikit banyak saling berhubungan satu sama lain.

2.2. Hubungan antara Melatonin dengan Proses Penuaan
Sekelompok ilmuan berkumpul beberapa tahun yang lalu di kota Copanello, Italia, untuk mendiskusikan riset terakhir atas masalah-masalah proses penuaan. Diskusi meliputi biokimia, endokrinologi mengenai statistik dan metodologi. Sebuah penyajian tampak menonjol karena keeloka dan implikasi-implikasinya di dunia nyata. Pengarangnya yang provokatif mengatakan bahwa adalah mungkin untuk secara dramatis mempertinggi jangka hidup tikus-tikus di labolatorium dengan membatasi makanan mereka. Bukti pertama ini bahwa proses penuaan dapat dikendalikan mewakili sebuah titik balik dalam pemahan kita akan biologi. Akan tetapi pada saat itu, ketika makalah itu di sajikan di hadapan konferensi yang di hadiri oleh sejumlah ahli proses penuaan yang terkemuka di dunia, ia tidak di sambut dengan tepukan tangan, malahan ditertawakan.
Tak mungkin, kata orang-orang yang skeptis. Si pelaku percobaan pasti keliru. Gagasan yang perlu anda lakukan untuk memperlambat proses penuaan adalah dengan makan lebih sedikit. Terlalu sederhana untuk menjadi kenyataan.  
Peneliti pineal Walter Pierpauli menulis dalam Annals Of The New York Akademi Of Saince teringat bahwa ia pertama kali mulai percaya akan adanya lonceng proses penuaan ketika ia mendengar tawa para peserta konferensi tersebut. mengutip seorang kolega, ia menulis bahwa ada tiga cara yang dapat di pakia oleh seorang peneliti untuk mengetahui apakah temuan ilmiahnya falid(berlaku atau tidak): pertama, temuan itu falid, jika ilmuwan-ilmuwan lain mengatakannya salah; kedua, jika orang lain mulai menertawakannya; dan uji akhir terdadap faliditas temuannya muncul saat ia mendapati bahwa dirinya tidak lagi menerima dana bantuan. Dan ketika para peneliti menunjukan bahwa peningkatan usia yang sama dapat di capai dengan memberikan kepada tikus-tikus percobaan dosis harian berisi hormon yang terjadi secara alami dan murah, sikap skeptis semakin meningkat.
Untuk satu hal, bukti barua ini, muncul di antara gagasan-gagasan yang paling di hargai mengenai usia tua. Pandangan yang berlaku mengnai proses penuaan yang muncul dari berdekae-dekade tdusi dan bermilyar-milyar dolar riset, telah menyatakan bahwa itu merupakan sebuah proses yang rimut, yang melibatkan banyak faktor yang tidak dapat kita kendaikan. Pikirkanlah, misalnya, kermitan dari satu saja aspek proses penuaan: resiko kanker yang meningkat. Ada banyak penyebab kanker dan tidak ada dua yang benar-benar sama. Bahkan dalam satu jenis kanker terdapat fariasi yang membingungkan. Kebanyakan kanker paru-paru dihubungkan dengan merokok, akan tetapi beberapa dia antaranya terjadi pada orang-orang yang tidak pernah merokok seumur hidipnya. Sementara itu, banyak perokok yang menghabiskan tiga pak seharitidak pernah terkena kanker. Sejumlah orang terkena kanker paru-paru pada usia 40-an, yang lainnya pada usia 80-an. Ada jenis-jenis kanker yang berbeda beberapa lebih agresif, beberapa tidak teralu. Beberapa bereaksi terhadap pengobatan, sedangkan yang lain tidak.
Dan itu hanya sepotong kecil saja dari keseluruhan teka-teki proses penuaan. Walaupun telah dilakuka riset yang intensif, tak seorangpun tau bagaimana penyakin al zeimer terjadi atau bagaimana mencegahnya. Kejadian serangan jantung naik dengan cepat dalam 6 dekade pertama abad ke-20, dan setelah itu tanpa sebab yanag jelas berangsur-angsur berkurang dan menurun.

2.2.1. Percobaan Pada Tikus-tikus Methusalean
Bahkan setelah ilmuwan menerima temuan-temuan yang menyatakan tikus-tikus dapat hidup lebih lama dengan dibatasi asupan makanannya, tidak banyak terjadi perubahan dalam pengobatan geriatrik (setidaknya tidak denga segera). Untuk satu hal, penemuan itu memiliki nilai praktis yang kecil, karena tikus-tikus tersebut harus tetap pada batas kelaparan, dimulai sejak bayi. Kebanyakan peneliti masalah-masalah usia tua menganggap hasil-hasilnya tidaklebih dari sekedar keingintahuan ilmiah. Akan tetapi haisl-hasil tersebut merupakan indikator paling awal bahwa kita memang dapat mengatur proses penuaan.
Studi-studi itu meletakkan dasar bagi penyelidikan efek-efek anti proses penuaan dari melatonin (studi yang lebih sulit diabaikan). Riset lebih lanjut menunjukan bahwa kekurangan makanan tidak hanya memperpanjang usia, tetapi juga mempertahankan irama kemudaan dari produksi melatonin. Penemuan ini mengarahkan para peneliti seperti Pierpaoli untuk melihat apakah mungkin untuk mencapai hasil-hasil yang sama dengan memeberikan melatonin secara langsung daripada membatasi asupan makanan.
Ternyata bisa. Akhirnya, ilmuawan-ilmuawan lain menemukan hasil-hasil yang mirip. Akan tetapi tetatap timbul pertanyaan. Walaupun tikus memeng hidup lebih lama daripada normalnya dalam percobaan-percobaan itu, sulit memilah efek melatonin dan kelenjar pineal dari faktor-faktor lain, seoerti asupan makanan. Apakah usia yang lebih panjang itu benar-benar disebabkan oleh melatonin dan kelenjar pineal?
Kemudian pada tahun 1991, Pierpaoli dan seorang ilmuwan Rusia, Vladimir Lesnikov, melaporkan sebuah percobaan dramatis yang memberikan bukti yang langsung dan tak daapt dibantah lagi mengenai kendali kelenjar pineal atas proses-proses penuaan. Mereka membiakan dua kelompok tikus yang secara genetis identik daalm setiap aspeknya, dan memeihara mereka dalam kondisi-kondisi yang identik. Hanya ada satu perbedaan di antara kedua kelompok itu: kelompok pertama berusia muda (tiga sampai empat bulan); kelompok kedua,  pada usia sekitar delapan belas bulan, adalah pada usia pensiun untuk hitungan tahun tikus.
Setelah membius tikus-tikus itu, kedua peneliti tadi membuka tengkorak hewan-hewan pengerat itu dan mempertukarkan kelenjar-kelenjar pineal tikus muda dan tua. Sementara tikus tua kini memiliki pineal-pineal muda, sementara tikus muda kini memiliki kelenjar-kelenjar tua.
Pada mulanya, tak banyak yang terjadi. Karena semua tikus itu secara genetik itu identik, tubuh mereka menerima organ-organ barunya tanpa komplikasi. Setelah beberapa minggu tikus muda menjadi lemah, menunjuka tanda-tanda pasti proses penuaan. Tikus-tikus yang lebih tua menjadi muda kembali. Pada akhirnya hanya ada sedikit keraguan mengenai peranan kelenjar pineal daalm proses-proses penuaan. Tikus muda dengan pineal-pineal tua hidup rata-rata hanya tujuh belas bulan, hanya selitar dua pertiga jangka hidup normalnya. Tikus-tikus tua yang hanya menerima kelenjar pineal muda, sebaliknya hidup hingga tiga puluh empat bulan, dua kali lebih lama dari kelompok pertama dan hamper setengah lebih lama dari pada jangka hidup normalnya.

2.2.2. Padangan Baru Perihal Usia Tua
Dari studi-studi ini telah muncul pandangan yang baru dan berbeda mengenai proses penuaan, yaitu menganggap proses penuaan bukan sebagai sekumpulan masalah yang tak berkaitan, melainkan sebagai kemunduran progresif dari sistem-sistem tubuh yang mendasar.
                        Para ilmuwan kini memandang proses-proses penuaan dalam sejumlah cara:
1.   Sebagai gangguan irama-irama tubuh, dalam sistem tubuh yang tertata secara akurat mulai mengalami kemunduran. Menurut pandangan ini, misalnya, kehilangan-kehilangan ingatan yang berhubungan dengan proses penuaan mungkin terkait dengan gangguan pada pola-pola tidur.
2.   Sebagai gangguan komunikasi dalam sistem komunikasi yang canggih yang mulai berjalan kurang efisien. Sementara komunikasi memburuk di antara berbagai sistem, efisensi tubuh secara keseluruhan menurun. Menurut teori ini, misalnya, system endokrin kelnjar-kelenjar menjadi kurang peka terhadap perubahan-perubahan dalam sistem kardiovaskuler, sehingga memproduksi jumlah hormon yang salah, atau melepaskan hormon-hormon itu pada saat yang tidak tepat. Kemungkinan lain, sel-sel tubuh menjadi kurang peka erhadap hormone-hormon ini dan tidak dapat menginterpretasi pesan yang mereka bawa. Sebagai gangguan dari respon kekebalan dan kemampuan tubuh untuk mengenali perbedaan-perbedaan di antara dirinya sendiri dan unsur-unsur asing. Di satu sisi, kemapuan yang hilang ini membuat kita lebih rentan terhadap infeksi dan kanker serta lebih lambat sembuh. Di sisi lain hal ini mengarah pada meningkatnya kejadian penyakit-penyakit autoimun, yang terjadi ketika sistem kekebalan gagal mengenali jaringan-jarinngan tubuh itu sendiri dan menyerangnya seolah-olah mereka ini kuman-kuman.
Ada banyak tumpang tindih antara pandangan-pandangan di atas, dan sampai derajat tertentu pandangan-pandangan ini merupakan perspektif yang berbeda dari sebuah gambaran yang lebih besar, yakni kehilangan stabilitas system-sistem tubuh secara keseluruhan. Sebagai contoh, ganguan komunikasi secara alamiah mengarah pada gangguan iramae-iramae tubuh, yang pada gilirannya akan merusakkan kemampuan system kekebalan tubuh untuk mengkoordinasi respon terhadap infeksi dan kanker.
Semua pandangan ini bertitik temu pada kelenjar pineal dan produknya yang paling penting, yakni melatonin:
1.   Sebagai jam dan kalender internal, melatonin mengkoordinasi irama-irama tubuh.
2.   Sebagai pembawa pesan kimia (neurotransmitter dan hormone), melatonin membantu mempertahankan arus komunikasi yang efisien.
3.   Sebagai hormon induk (master hormone), melatonin memainkan peranan penting dalam mengatur system kekebalan.

2.2.3.   Melatonin dan Proses Pencernaan
Selain produksi melatonin iramais dari kelenjar pinel, ada sumber kedua yang memproduksi melatonin dalam tubuh, yaitu system pencernaan. Melatonin intestinal, tidak seperti melatonin dari kelenjar pineal, di hasilkan relative konstan. Ia merupakan basis kadar melatonin sepanjang hari. Terlebih lagi produskis melatonin dalam perut tidak dipengaruhi oleh terang dan gelap. Singkatnya, sistem pencernaan agaknya merupakan sumber melatonin yang sepenuhnya independen.
Para peneliti mulai meneliti hubungan antara perut dan melatonin, dan belum jelas mengapa ada sumber kedua ini, atau apakah peranannya dalam proses-proses penuaan. Kendati demikian, secara signifikan, mereka telah mempelajari bahwa produksi melatonin meningkat
Dalam sistem pencernaan jika kalori dibatasi. Sejumlah penelitian berspekulasi bahwa efek ini mungkin merupakan bagian dari adaptasi yang rumit dari proses penuaan untuk merespn kondisi-kondisi kelaparan. Jika makanan langka, kesuburan menurun. Dan hewan-hewan muda yang dilahirkan memiiliki lebih sedikit kesempatan untuk mencapai kematangan seksual ( yang lebih muda dan yang lebih kecil, mereka dirugikan dalam persaingan akan sumber-sumber daya langka).
Dengan lebih sediktnya keturunan yang bertahan hidup, mereka yang bertahan hidup dalam kumunitas tersebut mungkin tergantung pada peningkatan kesuburan dan jangka hidup generasi yang lebih tua. Dalam-dalam istilah sederhana generasi yang lebih tua perlu hidup yang lebih sehingga mereka akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk menggantikan dirinya. Jika makan berlimpah, sebaliknya lebih banyak keturunan yang hidup dan berkembang biak. Dalam kondisi-kondisi yang semacam itu, proses-proses penuaan bertambah cepat dan individu-individu mati lebih cepat untuk memberikan tempat bagi para pedatang baru tersebut.
Jika teori ini benar, sensitivitas melatonin terhadap perisedian makanaan penting untuk membantu menyesuainkan kesuburan dan ketahanan hidup terhadap sumber-sumber yang tersedia.
Sebagai tambahan, teori ini mungkin menawarkan sejumlah gagasan perihal mengapa penyakit-penyakit gaya hidup seperti penyakit jantung dan kanker seringkali berkaitan dengan kemakmuran yang meningkat. Dengan menghilangkan ancaman kelaparan, masyarakat-masyarakat industry modern mungkin secara tidak sadar mengirimkan sinyal pada tubuh  kita untuk mempercepat proses-proses penuaan.

2.2.4.   Hormon dan Proses Penuaan
Dari studi-studi atas kelanjar pineal, kita mengetahui bahwa proses penuaan bukan sesuatu yang mengganggu jantung kita, ginjal kirta, kulit kita ataupun pikiran kita. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam organ-organ lain adalah gejala-gejala dari sebuah proses yang dimulai dari tingkat hormonal.
Dan proses penuaan bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja pada kita jika kita tua. Proses itu dimulai bahkan sebelum kita lahir. Pada tahap-tahap hidup yang berbeda, kita menyebutnya dengan nama-nama yang berbeda. Pada bayi-bayi dan anak-anak kacil, kita menyebutnya masa kanak-kanak, dan itu biasanya dianggap sebegai proses yang positif. Dan tubuh anak muali masak, mereka memperoleh kamapuan-kemapuan  dan ketrampilan-ketrampiilan yang penting. Pada tahun-tahun berikutnya, kita menyebut proses tersebut pubertas dan kemuian masa remaja, sementara itu tubuh mengalami perubaha-perubahan fisik dan mental. Lalu datanglah masa dua tau tiga dekade dimana tubuh menjadi kurang efisien. Kita mungkin kegemukan, rambut menipis, kulit kita menjadi kurang elastis dan lebih rentah terhadap kerusakan. Masalah-masalah lebih sering muncul. Sekalipun begitu perubahan-perubahan fisik antara umur, katakanlah Sembilan belas tahun dan empat puluhj lima tahun terjadi jauh lebih lambat dari pada perubahan-perubahan yang terjadi sebelum atau sesudah itu.
Saat kita mencaapi usia ke empat puluh dan ketujuh puluh, sekali lagi perubahan datang lebih cepat. Pada wanita menopause menghasilkan perubahan-perubahan fisik yang penting yang melebihi masalah kesuburan. Pada pria dan wanita, efek-efek kesehatan yang khusus dan secara potensial fatal mulai terjadi, seperti penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, resiko-resiko kanker yang meningkat, perubahn-perubahn fungsi otak dan lain-lain. Bagi orang-orang yang berbeda kecepatannya berbeda, akan tetapi polanya mirip. Akhirnya satu atau sejumlah kombinasi dari penyakit-penyakit degenerative ini mengarah pada kematian.

2.2.5.   Penyebab  Tua
Pada masing-masing tahap hidup ini kelenjar pineal mengalami perubahan-perubahan yang berkaitan. Pada tiga bulan pertama kehidupan, kelenjar pineal mengeluarkan sedikit melatonin atau tidak sama  sekali. Akan tetapi, sekali dimulai, produksi melatonin benarbenar lancer. Dalam masa kanak-kanak kadar melatonin kita adalah yang tertinggi di sepanjang hidup kita.
Perubahan-perubahan pada masa pubertas kini dipercaya adalah sebagi akibat menurunnya melatonin dalam darah. Kendati demikian, yang menarik adalah bahwa produksi melatonin tetap setabil sampai dan selama masa pubertas. Yang berubah adalah ukuran tubuh. Sementara kita bertambah besar, konsentrasi melatonin dalam darah menjadi berkurang, seabgai akibatnya, jumlah melatonin  yang sama kini harus melayani tubuh yang lebih besar. (Penemuan ini mungkin memperjelas hubungan antara obesitas dan kelainan-kelainan seperti penyakit jantung. Sementara tubuh bertambah besar, konsentrasi melatonin menipis, yang menimbulkan penyakit-penyakit degenerartif ini.
Walaupun demikian, setelah masa remaja kelenjar pineal perlahn-lahan mulai mengurangi melatonin yang diproduksinya dengan sejumlah alasan. Seperti bagian lainnya di otak, kelenjar pineal tidak mengganti sel-sel yang hilang, sekali mereka hilang, maka akan hilang selamanya. Selain itu endapan kalsium menumpuk dalam kelenjar pineal dari waktu-kewaktu. Tidak jelas apa penyebab dari pengapuran ini, akan tetapi tampaknya mengangu kemampuan kelenjar itu untuk berfungsi secara efisien. Sekelompok peneliti berspekulasi bahwa akumulasi endapan kalsium dalam kelanjar pineal lambat laun akan menghilangkan fungsi kelenjar pineal tersebut. pada usia tua degenerasi ini mencapai titik dimana pineal akhirnya tidak memproduksi melatonin.

2.3.   Hubungan antara Melatonin dengan Radikal Bebas
Inti dari peran melatonin sebagai hormone anti penuaan adalah bertindak sebagai pemangsa radikal bebas. Radikal-radikal bebas dapat menibulkan kerukan pada sel-sel, dan banyak ilmuawan percaya bahwa oksidasi radikal bebas adalah mekanisme penuaan yang fundamental.
Radikal-radikal bebas adalah atom-atom dan molekul-molekul yang tidak lengkap. Dengan senyawa-senyawa kimia pada umumnya, elektrom-elektron beredar dalam pola-pola yang stabil. Akan tetapi radikal-radikal bebas kekurangan satu atau lebih electron, sehingga membuat mereka tidak stabil dan cenderung bergabung dengan senyawa-senyawa lain dan mengacaukan struktur mereka. Padas el-sel hidup, senyawa-senyawa pemberontak  ini mengacaukan struktur-struktur kimiawi yang halus dan rumit dari kehidupan itu sendiri. Dalam jumlah yang memadai, mereka dapat memecahkan komponen-komponen sel dan seketika membunuhnya.
Banyak ilmuwan juga percaya bahwa sekalipun radikal-radikal bebas tidak menghancurkan sel-sel sepenuhnya, mereka bisa mengakibatkan kerusakan permanen. Menurut teori radikal bebas ini, kerusakan itu mendasari kemunduran sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh seperti yang kita lihat pada penuaan. Sebagai contoh, kulit berkerut sesungguhnya merupakan akibat dari pembongkaran struktur kolagen kulit.  Ketika anda mud struktur ini liat dan fleksibel serta mendukung kulit melawan tarikan gaya-gaya grafitasi. Faktor utama yang memicu pembongkarannya ialahpancaran sinar-sinar ultraviolet, terutama dari matahari yang merupakan generator radikal bebas yang kuat dan telah dikenal. (pigmen kulit, melanin, secara kimiawi berkaitan dengan melatonin, dan pigmen inin melindungi kulit dari serangan ultraviolet ini. Itulah sebabnya orangn-orang yang warna kulitnya lebih gelap seringkali tidak berkeriput secepat orang-orang yang berkulit terang).
Demikian pula, serangan-serangan radikal bebas pada folikel-folikel rambut, mungkin dari waktu ke waktu merusak fungsi folikel, menyebabkan folikel kehilangan kemampuan untuk menghasilkan pigmen. Sebagai akibatnya folikel mulai memeproduksi rambut yang tak berwarna, atau kelabu.
Diseluruh tubuh, teori proses penuaan akibat radikal bebas mengakibatkan perubahan tanda-tanda fisik dan gelaja-gejala ketuaan. Otot-otot berkurang kekuatannya, tulang-tulang yang telah retaklebih lambat bersambungan kembali, ginjal menjadi kurang efisien, memori menjadi lebih tidak stabil.
Jika radikal bebas menjangkau DNA dalam inti sel, mereka juga dapat menyebabkan kerusakan yang lebih tak ketara akan tetapi, dalam jangka panjang lebih merusak. Dengan memecahkan ikatan-ikatan DNA yang halus, mereka merubah kode genetika dan menyebabkan sel bermutasi. Dalam banyak kasus mutasi-mutasi genetika ini mematikan banyak sel, akan tetapi dalam kasus ain mereka dapat membuat sel terkena kanker. Dengan semakin luasnya pengetahuan kita mengenai kanker agaknya kerusakan genetika inilah dari banyak atau sebagian besar kanker. Tembakau rokok misalnya, menimbukan radikal-radikal bebas berkadar tinggi di dalam dan disekitar sel-sel paru-paru. Sifat keturunan sejumlah orang membuat mereka lebih rentan terhadap kerusakan genetika. Contoh kanker di jumpai pada keluarga-keluarga tertentu, namun dalam banyak hal, kondisi-kondisi lingkungan mungkin bertindak sebagai katalisator yang memicu perkembangan sel-sel kanker.
Sejumlah peneliti percaya bahwa fungsi pertama melatonin adalah melindungi kehidupan awal dari kerusakan semacam itu. Sesungguhnya, hal itu dapat menjelaskan mengapa melatonin diproduksi dalam riteme-ritme harian. Pada organisme-organisme awal, resiko terbesar terjadinya kerusakan akan didapati pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, ketika cahaya dan radiasi matahari berinteraksi dalam zat-zat kimia dalam sup primordial lautan-lautan purba. Menurut teori ini fluktuasi harian dari melatonin yang terjadi pada semua hewan bermula sebagai reaksi terhadap tinggi dan rendahnya kadar radikal bebas sepanjang hari. Kemudian manakala hewan-hewan menjadi lebih kompleks, mereka memanfaatkan ritme ini, menggunakanya sebagai jam built-in untuk mengatur berbagai ritme tubuh dan menyelaraskannya dengan matahari.

2.3.1 Radikal-radikal Bebas, Kolesterol dan Penyakit Jantung
Kini jelaslah sudah bahwa radikal-radikal bebas memainkan peranan penting dalam pembentuka plak anterial yakni endapan-endapan tebal yang terbentuk pada bagian dalam permukaan pembuluh-pembuluh darah arteri dan menghambat aliran darah. Atherosclerosis, sebagaimana kondisinya diketahui oleh para dokter, adalah penyebab utama serangan-serangan jantung. Ketika plak mengham bat pembuluh-pembuluh darah yang sempit dan berliku-liku disepanjang permukaan jantung, ia menghentikan suplai darah yang kaya oksigen ke otot jantung. Hambatan-hambatan semacam itu juga merupakan penyebab paling umum terjadinya stroke, dimana suplai darah kebagian-bagian otak terhambat.
Dalam operasi jantung, para ahli bedah membuat jalan-jalan putar di sekitar hambatan-hambatan ini. Pengobatan-pengobatan seperti angioplasty balon membuka jalan melalui hambatan tersebut dan memulihkan alran darah. Akan tetapi tak satupun dari kedua jenis pengobatan ini berkaitan dengan penyebab dasarnya. Kenyataanya, plak terus bertambah

2.3.2 Melatonin sebagai Antioksidan yang Ampuh
 Di antara antioksidan-antioksidan, melatonin itu unik karena: pertama, ia adalah pemangsa radikal bebas yang paling efisien yang pernah ditemukan, dan ia terutam palinng efektif terhadap radikal-radikal “OH” yaitu radikal yang mengadung senyawa oksigen dan hydrogen yang menyebabkan radikal-radikal itu menjadi sangat aktif. Kedua, melatonin telah terbukti sepenuhnya tidak merugikan tubuh. Tak peduli seberapa tinggi kadarnya, melatonin jelas tidak menimbulkan efek-efek sampingan selain rasa mengantuk. Dan tidak seperti antioksidan-antioksidan lain, yang secara kimia dapat menjadi tidak stabil jika telah mengikat radikal-radikal bebas, melatonin tetap stabil. Saat antioksidan-antioksidan lain mengikat dan melepaskan radikal-radikal ini kembali ke lingkungan tersebut, proses ini sesungguhnya dapat mempercepat kerusakan sel dalam kondisi-kondisi tertentu.
Di dalam sel, melatonin memberikan perlindungan khusus pada nucleus, yakni struktur inti yang mengandung DNA.   Dengan melindungi DNA, melatonin melindungi kesatuan cetak biru sel tersebut. Sebuah  sel yang mengalami kerusakan struktur akan tetapi DNA nya tidak rusak biasanya bisa memperbaiki dirinya sendiri,  namun sel yang DNA-nya rusak seringkali bahkan tidak dapat memperbaiki kerusaka yang kecil saja. Daya tarik alami akan nucleus ini mengungkapkan kemapuan khusus untuk melindungi terhadap kerusakan kromosom yang dapat berakibat terjadinya kanker.
2.3.3.   Hubungan Radikal Bebas dengan Usia Tua
Perlawanan melatonin terhadap kerusakan akibat radikal bebas penting sekali bagi khasiat-khasiatnya yang anti penuaan. Kerusakan yang umum yang ditimbulkan oleh radikal-radikal bebas adalah kekuatan pendorong dibalik proses penuaan. Tanpa perlindungan melatonin sel-sel akan segera kalah dari serangan ini, menimbulkan hilangnya fungsi dari ritmisitas secara progresif.
Semua organism menghasilkan radikal-radikal bebas sebagai hasil dari metabolisme. Mereka semua telah mengambangkan cara untuk meminimalka jumlah yang mereka hasilkan. Dan mereka semua memiliki berbagai jenis pertahanan untuk menetralkan radikal-radikal bebas. Bukti biologis jelas: Spesies-spesies yang memiliki pertahanan-pertahanan yang paling kuat dan sukses melawan radikal-radikal bebas adalah mereka yang hidup paling lama.
Seperti telah kita lihat, sel-sel tubuh menjadi lebih rentan terhadap kerusakan manakala kadar melatonin menurun pada usia lanjut. Namun radikal-radikal bebas bukanlah perusak yang berpeluang sama (sejumlah sistem lebih parah daripada yang lain). Bahkan sesungguhnya, hal ini merupakan bukti terkuat yang mendukung teori penuaan akibat radikal bebas: Sistem-sistem tubuh dimana radikal bebas paling umum didapati adalah sistem-sistem yang mengalami kemuduran yang paling banyak  ketika kita menjadi tua.
Sebagai contoh, kemunduran ingatan berkaitan erat dengan produksi amino acid glutamate di dalam otak. Secara keseluruhan glutamate adalah zat kimia yang baik, walaupun memiliki sejumlah kebiasaan yang buruk. Ia membantu memahat dan membentuk jaringan-jaringan neorun yang kita pakai untuk mengatur pikiran, ingatan dan tindakan. Ia meciptakan jalur-jalur kiimiawi antara neiron-neuron ini yang membantu membimbing sinyal-sinyal yang mereka terima. Dengan memperkut jalur-jalur ini glutamate membantu membangun pola-pola kesadaran kita.
Akan tetapi jaringan-jaringan ini cenderung keras terhadap sel-sel saraf komponen mereka.  Seperti jalan raya antar Negara bagian, jaringan-jaringan neuronal pada lalu lintasnya dan seiring dengan itu cepat menjadi usang dan rusak. Pelepasan synapse yang konstan mereka membunuh saraf di sepanjang jaringan tersebut.
Glutamate juga menyebabkan kerusakan dengan mengahasilkan radikal-radikla bebas secara langsung. Di labolatorium otak hewan-hewan percobaan yang terkena paparan kadar glutamate yang tinggi mulai menampkkan tanda-tanda penuaan dini. Bukan saja kemunduran ingatan, tetapi juga perubahan-perubahan tingkahlaku dan degenerasi sel saraf.
Melatonin memerangi radikal-radikal bebas ini di otak. Ia juga melindungi sel-sel saraf dengan menghindari jaringan-jaringan neoural agar tidak terlalu dipaksa. Ia mendukung perkembangan jalur-jalur alternative, dengan demikian membantu mencegah rangsangan yang berlebihan terhdap neuron-neuron.

2.4.   Hubungan Melatonin dengan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh dikelompokan menjadi dua, yaitu: mekanime-mekanisme kekebalan humoran danmekanisme-mekanisme cell-mediated.
Mekanisme kekebalan humoral, merupakan mekanisme yang beroperasi pada seluruh tubuh. Sistem ini didasarkan pada antibodi-antibodi, substansi-substansi yang dibentuk  oleh sel-sel darah putih ketika mereka dihadapkan pada elemen asing, seperti virus, bakteri, darah yang tidak cocok atau organ yang ditransplantasikan. (Transplantasi organ dimasukan karena obat-obatan yang menghambat respon sistem kekebalan terhadap unsure-unsur asing).
Antibody-antibodi dibentuk untuk bereaksi terhadapancaman-ancaman khusus. Mereka cocok dalam struktur kimia organism yang menyusup, dan menetralkannya. Sekali diproduksi, antibody beredar dalam aliran darah sampai beberapa tahun. Selain itu, sekali tubuh telah mempelajari pola antibody tertentu, ia dapat memproduksi lebih bnayak   antibody serupa secara cepat. Dengan demikian, jika terjadi serangan oleh jenis organism yang sama, tubuh dapat dengan cepat member pertahanan. Dari perspektif kita, kita biasanya tidak menyadari invasi-invasi yang berikutnya, yang kemudian kita katakana bahwa kita telah memperoleh kekebalan dari penyakit tersebut.
Sistem antibody juga menggunakan limfosit-limfosit (sel darah putih) untuk melawan penyusup. Sel-sel ini terdiri dari dua jenis, yaitu jenis pembunuh dan jenis penolong. Sel-sel pembunuh menyerang sel-sel yang menyusup dan menghancurkan mereka. , sedangkan sel-sel penolong mengirimkan sinyal-sinyal kimia yang member penguatan dan merangsang pembentukan antibody.
Sistem perlindungan ini seperti instrument yang selaras, dan banyak al yang membuatnya tidak seimbang, seperti: stress fisik dan emosi, penyimpangan terhadap pola tidur, pancaran terhadap zat-zat kimia beracun, dan jenis-jenis obat-obatan tertentu.
Sebagai hormone induk melatonin membantu menjaga sistem ini agar tetap selaras baik pada tingkat humoral ataupun cell-mediated. Pada saata yang sama, ia masih terus menjalankan peran lamanya sebagai pemangsa radikal-radikal bebas, memebrikan tingkat perlindungan lagi di dalam masing-masing sel tubuh. Dengan mencegah kerusakan pada sel, ia mengalahkan kemunduran dan mutasi yang dapat membuat sebuah sel mengandung bibit kanker atau jika tidak rentan terhadap penyakit.
Melatonin bekerja pada sistem kekebalan dengan cara yang unik dan tidak langsung. Ketiadaan antigen dari penyusup-penyusup asing yaitu, saat pertahanan tubuh tidak sedang diserang hormone ini tidak memiliki efek yang jelas terhadap sistem kekebalan tubuh. Sebalikya, melatonin bekerja ketika  sitem kekebalan ditekan (infeksi, kanker dll) dan membantu memulihkan keseimbangan serta membuatnya berfungsi secara optimal. Singkatnya, melatonin akan memperngaruhi sistem kekebalan tubuh hanya jika sistem ini sedang siap siaga, kemungkinan membantu menyetel ulang sistem kekebalan itu setelah diserang. Dengan begitu, melatonin membantu sistem kekebalan agar tetap bekerja dengan baik dan mencegah timbulnya awal penyakit-penyakit degenerative yang berdasarkan sistem kekebalan. (ketika kadar melatonin meningkat pada waktu malam, limfosit dalam aliran darah juga naik).
Memeng banyak penyakit usia lanjut di sebabkan oleh sistem kekebalan yang tidak bekrja dengan baik. Kemunduran sistem kekebalan secra berangsur-angsur menjelaskan mengapa kita lebih rentan terhadap kakner dan infeksi pada usia lanjut. Namun hal ini juga menjelasakan sejumlah penyakit penuaan lainnya. Sebagai contoh, kita sekarang tahu bahwa paling tidak beberapa jenis penyakit kencing manis dan radang sendi (arthritis) disebabkan oleh ketidak teraturan dalam sistem kekebalan. Tubuh gagal mengenali sel-selnya ssendiri dan menyerang mereka sebagaimana layakanya penyusup asing.
Dengan demikian, pengaruh melatonin atas sistem kekebalan adalah sebuah fungsi dari peranannya yang lebih luas dalam mengendalikan proses penuaan. Kenyataannya, para peneliti medis mulai memendang penuaan dan kekebalan sebagai dua sisi dari mata uang yang  sama dengan implikasi-implikasi khusus untuk arah-arah riset di masa mendatang dalam kedua bidang itu.  Sebagai contoh, barangkali suatu saat nanti dimungkinkan untuk mengobati banyak penyakit penuaaan dengan memanipulasi sistem kekebalan.

2.5.   Melatonin Melawan Kanker
Para peneliti percaya bahwa melatonin melindungi terhadap kanker paling sedikit melalui tiga cara:
1.   Sebagai antioksidan, melatonin bekerja langsung untuk menetralkan radikal-radikal bebas, yang dapat menyebabkan sel-sel menjadi bersifat kanker dengan merusak DNA mereka.
2.   Dengan merangsang sistem kekebalan, melatonin mungkin juga  membantu tubuh membunuh sel-sel kanker pada stadium-stadium yang paling awal, sebelum sel-sel itu dapat berkembangbiak dan menyebar.
3.   Sebagai hormone induk, melatonin mengatur produksi estrogen, testoteron, dan mungkin hormon-hormon lain yang memperhambat atau mencegah pertumbuhan sebagaian jenis tumor.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, melatonin telah bekerja pada satu tingkat untuk mencegah pembentukan dan penyebaran sel-sel kanker dan pada tingkat yang lebih khusus melawan jenis-jenis tumor tertentu, terutama tumor-tumor yang berubungan dengan sistem reproduksi. Kebanyakan riset meemukan bahwa  melatonin berlaku sebagai anti kanker kini dipusatkan pada jenis-jenis tumor ini.
















BAB III PENUTUP
3.1.     KESIMPULAN
Melatonin merupakan salah satu hormone ajaib dalam tubuh kita yang fungsinya sangat luar biasa. Dengan adanya hormone ini, maka akan sangat membantu manusia dalam melawan penyakit-penyakit yang berhubungsn dengan sistem kekebalan tubuh, sebagai antioksidan yang berarti akan membantu manusia untuk tetap awet muda, membantu melawan kanker dan penyakit lainnya, seperti jantung.
Dalam beberapa litelatur menyebutkan bahwa, adanya atau tingginya kadar hormone melatonin akan menyebabkan sesorang akan merasa kantuk yang akan menyebabkan orang akan tidur (saat malam hari), mungkin hal inilah yang menjadi alasan bahwa pemproduksian melatonin akan akan meningkat ketika malam hari (hari gelap), apabila bersumber dari kelenjar pineal. Selain kelenjar pineal, ada satu lagi yang dapat memproduksi hormone ini yaitu sitem pencernaan.
3.2.     SARAN
Agar pemproduksian hormone melatonin tetap berlangsung secara seimbang maka, perlu diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengannya, misalnya mengatur kembali pola tidur, dan pola makan yang sehat. Pengaturan pola makan yang sehat dapat dilakukan, misalnya dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung berbagai macam vitamin dan zat-zat besi ataupn mineral. Seperti betakaroten yang merupakan antioksidan yang kuat. Dengan demikian akan tercipta suatu keseimbangan dan keselarasan diantara mereka.





DAFTAR PUSTAKA

Anies.2009.Cepat Tua Akibat Radiasi.Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia
Bently, Vicci.2008.Siasat Jitu Awet Muda, Panduan Lengkap Mengungkap Rahasia Awet Muda.Jakarta:Esensi
Bock, Steven J., & Michael Boyette.1995.Stay Young The Melatonin Way.USA:Penguin Group
Dyayadi.2007. Puasa sebagai Terapi. Agar Puasa Tidak Sekedar  Lapar dan Dahaga.Bandung: PT Mizan Pustaka
Santoso, Am Rukky.2007. Brain Booster: The Roadmap to Success.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Stores, Gregory & Luci Wigs.2001. Sleep Disturbance In Children and Adolescents with Disorders of  Development: Its Significance and Management. London















LAMPIRAN
A.  Makanan-makanan yang Mengandung Berbagai Vitamin dan Zat lainnya yang Diperlukan oleh Tubuh sebagai Antioksidan.

Makanan Sumber Vitamin C,
Seperti: beet, kacang hitam, bersa merah, minyak sayur tak jenuh, minyak jagung, bayam, kangkung, brokoli, padi, mangga, kacang, pindakas, biji bunga matahari, ubi jalar, dan benih gandum.

Makanan Sumber Vitamin C,
Seperti: jambu biji, kiwi, Mangga, jeruk, papaya, Stawbery, dan tomat.

Beta-Karoten,
Beta-karoten merupakan antioksidan yang kuat selain itu ia juga mampu merangsang sistem kekebalan tubuh, membantu mencegah radiasi ultraviolet agar tidak merusak fungsi-fungsi kekebalan, dan melindungi tubuh dari kanker paru-paru, serta serangan jantung.
Sumber makanan, seperti: Brokoli, kubis, belimbing, papaya, persik, labu, bayam, wortel, kembang kol, jambu biji, kangkung, mangga, ubi jalar, jeruk keprok, dan ubi rambut.

Vitamin A,
Vitamin A membantu melawan infeksi saluran pernafasan.
Sumber makanan, seperti: daging, unggas, ikan , telur, dan lemak susu.

Selenium
Selenium membantu melwan kanker perut dan kerongkongan. Sumber makanan, seperti: ikan dan makan laut, daging merah tak berlemak, produk-produk susu dan olahan susu, sereal dan roti whole-grain.

B.  Makanan-makanan yang Membantu Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin B6
Dikenal sebagai pyridoxine, yang berpengaruh pada berfungsinya sistem kekebalan tubuh. Sumber makanan, seperti: alpukat, pisang, buncis, daging sapid an daging babi tak berlemak, kacang, kentang, unggas, salmon, kedelai, tuna, benih gandum, dan ragi.

Zinc (Zn)
            Seng penting untuk menyembuhkan luka dan memar, dan membantu sistem kekebalan mengenal dan melawan penyusup-penyusup asing. Sumber makanan, seperti: ikan, sayur-sayuran hijau, daging merah tak berlemak, buncis, polong, kerang, unggas, sereal dan roti whole-garin.

Tembaga
Sumber makanan, seperti: ikan dan makanan laut, sayur-sayuran hijau, daging merah tak berlemak, polong-polongan, kacang, unggas, sereal dan roti whole-grain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar