Karakteristik dan Perbedaan Individu
A. Individu
dan Karakteristiknya
Individu adalah kata
benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum. Individu berarti
tidak bisa dibagi, tidak dapat dipisahkan, keberadaannya sebagai makhluk yang
pilah, tunggal dan khas.
Manusia secara utuh
artinya manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan menungalnya
bergabagi ciri yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi individu
dan sosial, jasmani dan rohani, serta dunia dan akhirat
Setiap individu
memiliki karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang
diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakter
keturunan yang dibawa sejak lahir, baik berkaitan dengan factor biologis maupun
social psikologis.
B. Perbedaan
Individu
Setipa orang, apakah
ia seorang anak atau seorang dewasa, dan apakah ia berada di dalam suatu
kelompok atau seorang diri, dia disebut individu. Individu menunjukkan
kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan.
Sifat individual
adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan
perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang
satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau
perbedaan individual.
Perbedaan
individu, sbb:
- Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak
- Perbedaan sosial termasuk staus ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku
- Perbedaan kepribadian ter,asuk watak, motif, minat dan sikap
- Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar
- Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah
C.
Karakteristik
Individu Implikasinya terhadap Pendidikan
Karakteristik individu adalah keseluruhan
kelakuan dan kemampuan yang ada pada individu sebagai hasil dari pembawaan dan
lingkungannya.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan mengenai karakteristik indvidu
peserta didik:
- Karajteristik yang berkenaan dengan kemampuan awal atau prereguisite skills, seperti kemampuan intelektual, kemampuan berpikir dan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor
- Karekteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosio-kultural
- Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian, seperti sikap, perasaan, minat dll.
Perbedaan perkembangan berbagai karakteristik individual tampak dalam
aspek-aspek yang terdapat pada setiap diri individu sebagaimana penjelasan
berikut:
- Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Fisik, dengan gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Ada anak
yang lekas lelah dalam pekerjaan fisik, tetapi ada yang tahan lama
b.
Ada anak
yang dapat bekerja dengan fisik dengan cepat, tetapi ada yang bekerjanya sangat
lambat
c.
Ada yang
tahan lapar, tetapi ada yang tidak tahan lapar
- Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Intelek, dengan gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Ada anak
yang cerdas, tetapi ada juga yang kurang cerdas atau bahkan sangat kurang
cerdas
b.
Ada yang
dapat dengan segera memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
intelektual, tetapi ada yang lambat atau bahkan ada yang tidak mampu mengatasi
suatu masalah yang ringan atau mudah
c.
Ada yang
sanggup berpikir abstrak dan kreatif, tetapi ada yang hanya sanggup berpikir
jika diberi contoh wujud bendanya atau dengan bantuan benda tiruannya
- Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Emosi, dengan gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Ada anak
yang mudah sekali marah, tetapi ada pula yang penyabar
b.
Ada anak
yang perasa, tetapi ada pula yang tidak mudah peduli
c.
Ada anak
yang pemalu atau penakut, tetapi ada pula yang pemberani
- Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Sosial, dengan gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Ada anak
yang mudah bergaul dengan teman, tetapi ada anak yang sulit bergaul
b.
Ada anak
yang mudah toleransi dengan teman, tteapi ada pula yang egois
c.
Ada anak
yang mudah memahami perasaan temannya, tetapi ada pula yang maunya menang
sendiri
d.
Ada anak
yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi, tetapi ada pula yang tidak peduli
dengan lingkungan sosialnya.
e.
Ada anak
yang selalu memikirkan kepentingan orang lain, tetapi ada pula yang hanya
memikirkan kepentingan diri sendiri
- Perbedaan Karakteristik Individual Aspek bahasa, dengan gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Ada anak
yang dapat berbicara dengan lancar, tetapi ada juga yang mudah gugup
b.
Ada yang
dapat berbicara secara ringkas dan jelas, ada pula yang kalau berbicara
berbelit-belit dan tidak jelas
c.
Ada anak
yang dapat berbicara dengan intonasi suara menarik, tetapi ada pula yang bicara
monoton
- Perbedaan Karakteristik Individual Aspek bakat, dengan gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Ada anak
yang sejak kecil dengan mudah belajar memainkan alat-alat musik, tetapi ada
juga yang sampai hampir dewasa belum juga dapat emmainkan satu jenis alat musik
b.
Ada anak
yang sejak kecil begitu mudah dan kreatif melukis segala sesuatu yang ada di
sekelilingnya, tetapi ada juga yang sangat sulit kalu harus melukis.
c.
Ada anak
yang demikian cepatnya menghafal dan menyanyikan lagu dengan baik, tetapi ada
pula yang sudah latihan berkali-kali masih saja sumbang
- Perbedaan Karakteristik Individual Aspek Nilai, Moral, dan Sikap dengan gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Ada anak
yang bersikap taat pada norma, tetapi ada yang begitu mudah dan enak saja
melanggar norma
b.
Ada anak
yang perilekunya bermoral tinggi, tetapi ada yang perilakunya tak bermoral dan
tak senonoh
c.
Ada anak
yang penuh sopan santun, tetapi ada yang perilaku maupun tutur bahasanya
seenaknya sendiri saja.
D.
Implikasi
Karakteristik Individu terhadap Pendidikan
1.
Informasi
mengenai karakteristik individu peserta didik akan sangat berguna dalam memilih
dan menentukan pola-pola pengajaran yang lebih baik atau yang lebih tepat, yang
dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap peserta didik
2.
Guru dapat merekonstruksi dan
mengorganisasikan materi pelajaran sedemikian rupa, memilih dan menentukan metode
yang lebih tepat, sehingga terjadi proses interaksi dari masing-masing komponen
belajar mengajar secara optimal
3.
Sangat
bermanfaat bagi guru dalam memberikan motivasi dan bimbingan bagi setiap
indvidu peserta didik ke arah keberhasilan belajarnya.
E.
Aspek-aspek
pertumbuhan dan Perkembangan individu
Pertumbuhan
diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik
yang secara kuantitatif semakin besan dan atau panjang, sedangkan istilah perkembangan
diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan-perubahan aspek
psikologis dan aspek sosial.
1.
Pertumbuhan
Fisik
Pertumbuhan
manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besa dan lebih panjang, dan
prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.
a.
Pertumbuhan
Sebelum Lahir
Manusia
itu ada dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma)
yang membentuk suatu sel kehidupan, yang disebut embrio. Embrio manusia yang
telah berumur satu bulan berukuran setengah sentimeter. Pada umur dua bulan
ukuran embrio itu membesar menjadi dua setengah sentimeter dan disebut janin
atau ”fetus”. Baru setelh satu bulan kemudian (jadi kandungan telah berumur
tiga bulan, jani tersebut telah berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil. Pertumbuhan
dan perkembangan kanin diakhiri saat kelahiran.
b.
Pertumbuhan
Setelah Lahir
Pertumbuhan
fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum lahir.
Proses pertumbuhan manusia berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun pertama
dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga
dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitar
tiga kalinya.
Pertumbuhan
fisik anak dibagi menjadi 4 periode utama, dua periode ditandai dengan
pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang
lambat. Selama periode pra lahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan
tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama, pertumbukan bayi
memperliahtkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian menjadi stabil sampai
anak memasuki tahap remaja atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini
dapat dimulai ketika anak berusia sekitar 8 tahun sampai 12 tahun. Mulai saat
itu samapi ia berumur 15 atau 16b tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali
dan biasanya masa ini disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Periode ini
kemudian akan disusul dengan periode tenang kemabli sampai ia memasuki tahap
dewasa. Tinggi badan yang sudah tercapai dalam periode keempat ini akan tetap
samapi ia tua, tetapi berat tubuh masih dapat berubah-ubah.
2.
Intelek
Tahapan Perkembangan
kognitif sebagai berikut:
a.
Tahap
pertama: Masa sensori motor (0.0 – 2,5 tahun)
b.
Tahap
kedua: Masa pra-operasional (2.0 – 7.0)
c.
Tahap
ketiga: Masa konkreto prerasional (7.0 – 11.0 tahun)
d.
Tahap
keempat: Masa opereasional (11.0 – dewasa)
3.
Emosi
Emosi
merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti
matah yang ditunjukkan dengan teriakan suara kera, atau tingkah laku yang lain.
Begitu pula sebaliknya seorang yang gembura akan melonjak-lonjak sambil tertawa
lebar, dan sebagainya.
4.
Sosial
Bayi lahir
dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus tanpa bantuan
orang lain. Manusia lain, terutama ibunya, akan membantu bayi yang baru lahir
untuk dapat hidup terus. Jadi bayi, begitu juga setiap orang, memerlukan orang
lain. Dengan kata lain, pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri.
Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia
lainnya.
5.
Bahasa
Fungsi bahasa
adalah sebagai alat komunikasi. Sejak bayi manusia telah berkomunikasi dengan
dunia lain. ”Tangis” atau menangis di sat kelahiran, mempunyai arti bahwa di
samping menunjukkan gejala kehidupan juga merupakan cara bayi itu berkomunikasi
dengan sekitar.
Bicara
adalah bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa lisa, bayi
menyampaikan isi pikiran atau perasaannya dengan tangis atau ocehan. Ia menagis
atau mungkin menjerit jika tidak senang atau sakit dan mengoceh atau meraba
jika sedang senang.
6.
Bakat
khusus
Bakat
merupakan kemampuan tertentuatau khsuus yang dimiliki oleh seorang indvidu yang
hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang
dengan baik. Bakat mencakup tiga dimensi: a) dimensi persepsual, b) dimensi
psikomor, dan c) dimenesi intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa
bakat tersebut mencakup kemampuan dalam pengindraan, ketepatan dan kecepatan
menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak, serta kemampuan berpikir
inteligen.
7.
Sikap, Nilai,
dan Moral
Bloom
mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga
sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan
sikap(afektif), dan penguasaan psikomotorik.
Masa bayi
masih belum mempersoalkan masalah moral. Pada masa anak-anak telah terjadi
perkembangan moral yang relatif rendah (terbatas). Semakin tumbuh dan
berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai,
ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan
yang dilarang.
By Dosen Pengampu Hendro Widodo, M. Pd.
By Dosen Pengampu Hendro Widodo, M. Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar